RESPON FISIOLOGIS SISTEM OSMOREGULASI JUVENIL UDANG WINDU Penaeus monodon Fabr. PADA SALINITAS YANG BERFLUKTUASI


Agustina, Soumokil (2023) RESPON FISIOLOGIS SISTEM OSMOREGULASI JUVENIL UDANG WINDU Penaeus monodon Fabr. PADA SALINITAS YANG BERFLUKTUASI. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of --soumokilag-7420-1-13-soumo-a ... ok.pdf] Text
--soumokilag-7420-1-13-soumo-a ... ok.pdf

Download (6MB)

Abstract (Abstrak)

Penelitian ini bertujuan mengkaji respon fisiologi sistem osmoregulasi juvenil udang windu pada salinitas media yang berfluktuasi. Penelitian dilakukan di Hatchery Stasiun Penelitian Balitbangda Provinsi Sulawesi Selatan.Pengambilan data dilakukan melalui eksperimen hatchery dan analisis laboratorium.Analisis respon juvenil udang windu terhadap fluktuasi salinitas menggunakan Rancangan Petak Terpisah dalam Waktu dengan aplikasi RAL.Analisis data menggunakan ANOVA dengan bantuan Program SAS aplikasi MINITAB, dilanjutkan dengan uji lanjut Tukey. Perlakuan salinitas terdiri dari 9 level dan dirancang untuk media isoosmotik (25 ppt), hiposmotik (13, 10, 7, 4 ppt) dan hiperosmotik
(37, 39, 41, 43 ppt) dengan 4 level waktu pemeliharaan yaitu 6, 24, 96, 168 jam. Juvenil udang ukuran 12.6±1.3 gram sebagai hewan uji dipelihara di dalam akuarium kaca (50 L) dengan kepadatan 10
ekor./akuarium. Pengambilan data dilakukan pada setiap penurun dan penaikan salinitas media per waktu pemeliharaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TKO tertinggi (6.572 mOsm/L)
ditemukan pada juvenil di media hiposmotik (interaksi salinitas 4 ppt dan waktu 24 jam), dan TKO terendah (0.467 mOsm/L) pada juvenil di media hiperosmotik (interaksi salinitas 39 ppt dan waktu 168 jam). Rata-rata konsentrasi terendah ion hemolim terdapat pada juvenil di media hiposmotik (4 ppt) dan tertinggi pada media hiperosmotik (43 ppt). Hasil analisis histologi dan TEM menunjukkan bahwa pada media hiposmotik (ketika penurunan salinitas ke 4 ppt) terlihat sejumlah podosit yang padat
di dalam sel-sel epitel coelomosac berkontraksi menyebabkan ruang antar podosit pada membrane basal menyempit yang mempengaruhi aliran hemolim dan berdampak proses filtrasi dan penyerapan material yang dibutuhkan. Pada kondisi ini aktivitas enzim Na+/K+ATPase meningkat dalam transport aktif dengan peran pompa natrium untuk memompa air dan garam ion sehingga membutuhkan banyak energi. Energi yang dibutuhkan diperoleh dari adenosisn trifosfat (ATP)yang dihasilkan oleh
pompa Na+/K+-ATPaseuntuk aktivitas enzim Na+/K+-ATPase. Hasil imunohistokimia menunjukkan bahwa peningkatan aktivitas enzim Na+/K+-ATPase salinitas rendah dengan ekspresi warna coklat yang pekat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions (Program Studi): Program Pascasarjana > Ilmu Pertanian
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 18 Nov 2024 07:08
Last Modified: 18 Nov 2024 07:08
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/39329

Actions (login required)

View Item
View Item