EVALUASI JANGKA PANJANG STATUS IMUNOLOGIS: PENGARUH VAKSINASI DAN RIWAYAT INFEKSI SARS-COV-2 DI MAKASSAR, INDONESIA


Karismananda, Karismananda (2024) EVALUASI JANGKA PANJANG STATUS IMUNOLOGIS: PENGARUH VAKSINASI DAN RIWAYAT INFEKSI SARS-COV-2 DI MAKASSAR, INDONESIA. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin Makassar.

[thumbnail of P062231027_tesis_09-10-2024 bab 1-2.pdf] Text
P062231027_tesis_09-10-2024 bab 1-2.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of P062231027_tesis_09-10-2024 cover1.jpg]
Preview
Image
P062231027_tesis_09-10-2024 cover1.jpg

Download (537kB) | Preview
[thumbnail of P062231027_tesis_09-10-2024 dp.pdf] Text
P062231027_tesis_09-10-2024 dp.pdf

Download (8MB)
[thumbnail of P062231027_tesis_09-10-2024.pdf] Text
P062231027_tesis_09-10-2024.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (14MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang: Dengan rampungnya program vaksinasi oleh pemerintah dan mutasi virus SARS-CoV-2 yang cepat dan tidak dapat diprediksi, pemantauan durabilitas status imunologis masyarakat Indonesia, khususnya di Makassar, perlu selalu dilakukan. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh booster dan riwayat infeksi terhadap ketahanan respons humoral jangka panjang terhadap varian Wild-Type (WT) dan Omicron XBB.1.5 pada sampel populasi di Makassar, Indonesia. Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional. Sampel dikelompokkan menjadi 3 kelompok utama, yaitu kelompok tanpa booster (kelompok A), kelompok dengan dua kali booster (kelompok B), dan kelompok dengan tiga kali booster (kelompok C). Status imunologis sampel dievaluasi dengan mengukur kadar titer antibodi serum serta kapasitas netralisasinya terhadap virus varian WT dan XBB.1.5. Kadar titer antibodi (Ab) diukur dengan metode ELISA, sedangkan kapasitas netralisasi (NC) dievaluasi dengan menggunakan Luciferase Assay. Hasil: Penelitian ini berhasil mengumpulkan total 113 sampel (kelompok A: 37, B: 29, C: 37) dengan usia 26.77±10,77 tahun (rerata±SD) (kelompok A: 19.81±1.5; B: 25±9.54; C: 35.49±10.77, rerata±SD). Pada indentifikasi durasi vaksinasi terakhir ditemukan: kelompok A vs B vs C: 25.11 vs 19.24 vs C: 16.9 (bulan). Selain itu, rerata waktu infeksi terakhir adalah 21.72 bulan. Pada pemeriksaan titer Ab, ditemukan bahwa booster hanya memberikan perbedaan yang signifikan antar kelompok pada titer Ab terhadap WT (A vs B vs C = 0.48±0.03 vs 0.54±0.05 vs 0.73±0.03, p<0.0001, rerata±SEM), namun tidak terhadap XBB.1.5 (A vs B vs C = 1.43±0.05; 1.51±0.06; 1.52±0.06; p=0.16, rerata±SEM). Pada pemeriksaan NC, didapatkan persistensi NC masyarakat Makassar dengan netralisasi lebih dari 50% pada kedua strain. Lebih lanjut, NC menunjukkan tingkat netralisasi yang hampir sempurna terhadap WT pada semua sampel, sedangkan terhadap XBB.1.5, booster mampu mempertahankan peningkatan NC jangka panjang (A vs B vs C = 67.2±6,3% vs 74.29±6,7% vs 80.71±3.9%, p=0,14, rerata±SEM). Meskipun riwayat infeksi tidak berpengaruh terhadap titer Ab pada kedua varian (non-infeksi vs infeksi: WT: p=0.28; XBB.1.5:, p=0,91), sampel dengan riwayat infeksi menunjukkan nilai NC yang lebih baik terhadap XBB.1.5 ((non-infeksi vs infeksi) XBB.1.5: 90.29±3,89% vs 71.75±3,63%; p<0,05, rerata±SEM). Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa populasi di Makassar, Indonesia, mampu mempertahankan status imunitas yang persisten terhadap varian WT dan XBB.1.5. Selain itu, jumlah booster dan riwayat infeksi memberikan pengaruh yang baik terhadap ketahanan imunitas.

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Program Pascasarjana > Ilmu Biomedik
Depositing User: Unnamed user with username chandra
Date Deposited: 18 Nov 2024 03:05
Last Modified: 18 Nov 2024 03:05
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/39296

Actions (login required)

View Item
View Item