Aditya, Muhammad (2024) Analisis Laju Infiltrasi pada Agroforestri Aren (Arenga pinnata) di Desa Bonelemo Barat, Kecamatan Bajo Barat, Kabupaten Luwu, Daerah Aliran Sungai Suso. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin Makassar.
M011201141_skripsi_14-10-2024 bab 1-2.pdf
Download (1MB)
M011201141_skripsi_14-10-2024 cover1.jpg
Download (346kB) | Preview
M011201141_skripsi_14-10-2024 dp.pdf
Download (6MB)
M011201141_skripsi_14-10-2024.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (8MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang. Agroforestri merupakan salah satu upaya meningkatkan laju infiltrasi pada suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) akibat maraknya deforestasi dan perubahan penggunaan penutupan lahan. Selain manfaat ekologi, masyarakat juga dapat memanfaatkan lahan agroforestri untuk kepentingan ekonomi. Salah satu agroforestri yang berkembang di DAS Suso ialah aren (Arenga pinnata). Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi laju infiltrasi pada agroforestri aren dan sifat fisik tanah yang mempengaruhinya. Metode. Penelitian dibagi menjadi enam tahap, yakni: 1) survey lapangan; 2) pengukuran laju infiltrasi; 3) pengambilan sampel tanah; 4) identifkasi vegetasi; 5) analisis sifat fisik tanah; dan 6) analisis data. Hasil. Penggunaan lahan agroforestri aren yang terdapat tanaman hutan dan kebun di dalamnya lebih baik jika dibandingkan dengan penggunaan lahan kebun saja. Adanya tanaman hutan seperti aren, jabon, dan jati putih pada lahan agroforestri di lokasi penelitian dapat meningkatkan laju infiltrasi. Kesimpulan. Nilai laju infiltrasi paling tinggi pada lahan agroforestri aren berada pada plot 7 sedangkan yang paling rendah berada pada plot 2. Plot 7 memiliki nilai laju infiltrasi 102 mm/jam (sedang cepat) yang berada pada kemiringan lereng yang datar dengan kerapatan kanopi tinggi (91,29 %). Plot 2 memiliki nilai laju infiltrasi 12 mm/jam (sedang lambat) yang berada pada kemiringan lereng curam dengan kerapatan kanopi jarang (38,76 %). Tanah dengan tekstur lebih kasar seperti lempung berpasir, porositas yang baik, dan kandungan bahan organik sedang, memiliki laju infiltrasi yang lebih tinggi karena air dapat lebih mudah meresap ke dalam tanah. sementara permeabilitas yang sangat lambat akibat ruang pori yang kecil menjadi pembatas laju infiltrasi tidak maksimal.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SD Forestry |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kehutanan > Kehutanan |
Depositing User: | Unnamed user with username chandra |
Date Deposited: | 15 Nov 2024 02:25 |
Last Modified: | 15 Nov 2024 02:25 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/39238 |