PENGARUH LITERASI ZAT ANTI KANKER PADA ASI TERHADAP STATUS MENYUSUI IBU DI PROVINSI KALIMANTAN TIMURPENGARUH LITERASI ZAT ANTI KANKER PADA ASI TERHADAP STATUS MENYUSUI IBU DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR (studi pada suku Dayak)

Latar belakang World Health Organisation (WHO) merekomendasikan bahwa salah satu cara paling efektif untuk memastikan kesehatan dan kelangsungan hidup anak adalah dengan memberikan air susu ibu (WHO,2023). Cakupan ASI di Indonesia menunjukkan data yang menggembirakan secara nasional tahun 2023 dengan target 73,97% sementara presentase di Kalimantan Timur sebesar 77,7% dan meskipun secara provinsi sudah baik namun ditemukan dalam wilayah tersebut sangat rendah yaitu 11,9%, wilayah tersebut dihuni oleh suku dayak. ASI memiliki komposisi yang kompleks mengandung zat gizi, kekebalan tubuh, bounding, lebih praktis dan ekonomis, dan saat ini juga terbukti memiliki zat anti kanker yang dikenal sebagai HAMLET (Human α-lactalbumin Made Lethal to Tumor cells), Kanker adalah salah satu penyakit yang ditakuti oleh masyarakat, maka literasi zat anti kanker ini sangat penting diteliti apakah akan mempengaruhi perilaku ibu untuk tetap menyusui bayinya?. Tujuan menilai pengaruh literasi zat kanker pada ASI terhadap status menyusui ibu di Provinsi Kalimantan Timur (studi pada suku Dayak)”. Metode Desain mixed methods dilaksanakan dalam dua tahap, pada tahap I penelitian kualitatif eksplorasi 8 informan dilakukan pemeriksaan kadar ALA dan OA kemudian dilanjutkan focus group discussion, wawancara mendalam, observasional sebanyak 20 informan yang dipilih secara purposive sampling meliputi pimpinan, pemegang program KIA Puskesmas, ibu menyusui baduta 6-24 bulan, keluarga dan tokoh adat. Data yang diperoleh melalui rekaman selanjutnya di transkrip dan dilakukan analisis tematik hingga menemukan modul literasi zat anti kanker pada ASI. Penelitian tahap II adalah penelitian kuantitatif dengan metode quasi experiment pre-post control group design untuk menilai perbedaan pengetahuan, self efficacy, kepercayaan terkait budaya dan kondisi lingkungan pekerjaan dan menilai literasi terhadap status menyusui Ibu pada suku Dayak di Provinsi Kalimantan Timur. Instrumen penelitian berupa pedoman wawancara, dan kuesioner. Responden dipilih secara purpossive sampling sebanyak 76 responden yaitu kelompok intervensi (n1=38) di wilayah kerja Puskesmas Ujoh bilang dan kelompok kontrol (n1=38) di wilayah kerja Puskesmas Datah bilang. Data dikumpulkan dengan wawancara dan kuesioner, serta intervensi dengan modul literasi zat anti kanker pada ASI. Analisis menggunakan uji, Paired t test, independent t test dan McNemar untuk menilai perbedaan pengetahuan, self efficacy, kepercayaan terkait budaya dan kondisi lingkungan pekerjaan terhadap status menyusui ibu. Hasil tahap I penelitian kualitatif eksplorasi 8 informan dilakukan pemeriksaan kadar ALA dan OA kemudian dilanjutkan focus group discussion, wawancara mendalam, observasional sebanyak 20 informan yang dipilih secara purposive sampling meliputi pimpinan, pemegang program KIA Puskesmas, ibu menyusui baduta 6-24 bulan, keluarga dan tokoh adat. Data yang diperoleh melalui rekaman selanjutnya di transkrip dan dilakukan analisis tematik hingga menemukan modul literasi zat anti kanker pada ASI. Uji statistik Paired T-Test menunjukkan peningkatan pengetahuan self efficacy, kepercayaan terkait budaya dan kondisi lingkungan pekerjaan nilai p value = 0,001 (<0,05), yang berarti ada peningkatan yang signifikan nilai mean sebelum dan setelah intervensi. Uji statistik Independent T-Test didapatkan hasil nilai p value = 0,001 (<0,05) yang berarti ada pengaruh pengetahuan self efficacy, kepercayaan terkait budaya dan kondisi lingkungan pekerjaan kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hasil uji statistik menunjuk bahwa terdapat efektvitas modul literasi zat anti kanker terhadap status menyusui ibu sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok intervensi pada hasil uji McNemar bahwa nilai p-Value 0,011 (<0,05). Hal ini berarti hipotesis penelitian diterima yaitu terdapat Efektivitas literasi zat anti kanker pada ASI terhadap status menyusui ibu. Kesimpulan menemukan modul literasi zat anti kanker pada ASI, meningkatkan Literasi ibu menyusui dan status ibu menyusui sangat baik, ibu tetap memberikan ASI dan yang sebelumnya telah beralih ke susu formula dan berhenti menyusui, kembali memberikan ASI.