Pengaruh Konsentrasi Timbal (Pb) Dalam Darah Terhadap Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Kota Makassar

Hemoglobin yang rendah menunjukkan gejala anemia yang diakibatkan dari beberapa faktor penyebab seperti umur, jenis kelamin, merokok, gizi buruk, dan paparan timbal. Di Sulawesi Selatan dampak pajanan timbal terhadap anemia masih sangat terbatas sehingga perlu dilakukan penelitian tentang dampak Pb terhadap kejadian anemia pada ibu hamil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi timbal (Pb) dalam darah terhadap kejadian anemia pada ibu hamil. Desain penelitian ini adalah cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 1432 ibu hamil dan sampel sebanyak 50 ibu hamil dari empat puskesmas di Kota Makassar. Variabel yang di teliti adalah konsentrasi timbal dalam darah, di ukur dengan Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICP-MS), untuk kadar hemohlobin dalam darah di ukur menggunakan metode cyanmeth dan dianalisis menggunakan uji Chi�square. Uji Regresi Logistik digunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua faktor kejadian. Konsentrasi Timbal dalam darah berkisar 0,11-16,890 µg/dL, dengan rata-rata 3,677 µg/dL. ibu hamil dengan konsentrasi timbal tinggai sebanyak 20 ibu (40%). Sebanyak 27 ibu hamil dengan kadar hemoglobin <11 g/dL mengalami anemia. Uji Chi-square menunujukkan adanya hubungan antara konsentrasi timbal (Pb) dalam darah dengan kejadian anemia (p = 0,047). Uji regresi logistik menunjukkan hubungan yang signifikan antara paparan rokok dengan kejadian anemia pada ibu hamil (p = 0,000). Wanita hamil sangat rentan terhadap anemia akibat timbal. Konsentrasi Pb dan paparan rokok memiliki pengaruh terhadap kejadian anemia pada ibu hamil. Menghindari paparan asap rokok dan mengonsumsi sayuran untuk membantu mendetoksi logam berat dalam tubuh.