Faktor Risiko Kejadian Pneumonia Balita Pada Budaya Panggang (Lalakoti) di Kabupaten Timor Tengah Selatan


Purimahua, Sintha Lisa (2023) Faktor Risiko Kejadian Pneumonia Balita Pada Budaya Panggang (Lalakoti) di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of K013191007_disertasi_20-02-2023 COVER1.jpg]
Preview
Image
K013191007_disertasi_20-02-2023 COVER1.jpg

Download (297kB) | Preview
[thumbnail of K013191007_disertasi_20-02-2023 BAB 1-2.pdf] Text
K013191007_disertasi_20-02-2023 BAB 1-2.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of K013191007_disertasi_20-02-2023 DP.pdf] Text
K013191007_disertasi_20-02-2023 DP.pdf

Download (115kB)
[thumbnail of K013191007_disertasi_20-02-2023.pdf] Text
K013191007_disertasi_20-02-2023.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

SINTHA LISA PURIMAHUA, Faktor Risiko Kejadian Pneumonia Balita Pada Budaya Panggang (Lalakoti) di Kabupaten Timor Tengah Selatan (dibimbing oleh A. Arsunan Arsin, Anwar Daud, Agus Bintara Birawida)

Kejadian pneumonia balita di Kabupaten Timar Tengah Selatan angkanya tertinggi. Banyak faktor risiko kejadian pneumonia diantaranya faktor intrinsik, faktor ekstrinsik dan perilaku. Budaya suku Timar khususnya perawatan masa nifas, biasanya ibu dan bayi menghangatkan tubuh dengan panggang (Lalakofl) selama 40 harr dirumah bulat.

Penelitian bertujuan menganalisis faktor risiko kejadian pneumonia balita pada budaya panggang. Penelitian ini Mixed-method rancangan kuantitatif Case control dan kualitatif Fhenomenologi. Responden adalah ibu yang mempunyai anak umur O - 59 bulan dan informan sebanyak delapan orang yaitu empat orang ibu, dua orang tenaga kesehatan, dua orang tokoh masyarakat. Data dianalisis menggunakan SPSS.

Hasi\ penelitian diperoleh, faktor intrinsik: status gizi balita yang Kurang/Buruk berisiko 16 kali, OR:16.000 (95% Cl:3,287-77,881) . Status imunisasi balita yang tidak lengkap berisiko empat kali, OR:4.960 (95% Cl:1,370-17,963). Pemberian ASI eksklusif kurang dari enam bulan berisiko enam kali, OR: 6.100 (95°/o Cl:1,904-19,538). Sedangkan faktor ekstrinsik: kepadatan hunian yang tidak memenuhi syarat berisiko lima kali, OR:5.714 (95% Cl:2,290-14,256). Ventilasi yang tidak memenuhi syarat berisiko lima kali, OR: 5.714 (95% Cl:2,290-14,256). Kebiasaan merokok didalam rumah berisiko tiga kali OR: 3.538 (95% Cl:1,477:8,476). Penggunaan kayu bakar tidak berisiko. Analisis multivariat yang paling besar kontribusinya kejadian pneumonia balita pada budaya panggang adalah pengetahuan (OR:12.902), sikap (OR:9.065), status gizi (OR:6.969). Disimpulkan untuk mengurangi kejadian pneumonia balita, faktor risiko diminimalkan diantaranya perilaku, faktor intrinsik, ekstrinsik.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine
Divisions (Program Studi): Fakultas Kesehatan Masyarakat > Kesehatan Masyarakat
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 15 Nov 2024 00:54
Last Modified: 15 Nov 2024 00:54
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/39158

Actions (login required)

View Item
View Item