Preferensi Pemilih Muda memilih pada Pemilihan Umum Legislatif Kota Makassar 2024 (Studi Kasus pada Pemilih Zulhajar)

Preferensi dan Motif Pemilih Muda dalam Pemilihan Umum
Legislatif Kota Makassar 2024 (Studi Kasus pada Pemilih Zulhajar) . Dibawah bimbingan Ariana Yunus. Penelitian ini bertujuan untuk mengambarkan preferensi pemilih muda pada konstituen Zulhajar dalam pemilu legislatif Kota Makassar Dapil III tahun 2024 serta motif yang mendasari para pemilih muda dapil III memilih kandidat tersebut dengan menggunakan metode penelitian kualiatif studi kasus. Penelitian ini menggunakan Dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan dokumentasi, dimana informan dipilih melalui metode purposive sampling. Hasil penelitian ini memperlihatkan
bahwa pendekatan sosiologis dan psikologis memfokuskan pada faktor-faktor demografis, sosial-ekonomi, dan psikologis memengaruhi preferensi pemilih muda dan bagaimana pemilih mengidentifikasi diri mereka dengan kandidat berdasarkan aspek-aspek seperti kesamaan nilai, karakteristik personal, dan pandangan politik. Hal ini mencerminkan motif tulus dalam pemilihan, di mana pemilih memilih berdasarkan pada kesesuaian nilai,
identifikasi dengan kandidat, dan integritas pemilihan mereka. Di sisi lain, pendekatan rational choice menyoroti bagaimana pemilih melakukan evaluasi yang lebih matang terhadap program-program kandidat, dampak kebijakan yang diusulkan, dan potensi keuntungan yang dapat diperoleh dari pilihan politik mereka. Dalam konteks ini, motif strategis dalam pemilihan muncul, di mana pemilih mempertimbangkan secara cermat
manfaat yang akan diperoleh dan memilih opsi yang dianggap paling menguntungkan secara strategis, terutama ketika ada lebih dari dua opsi yang tersedia. Analisis tersebut mengindikasikan bahwa dalam pemilihan kalangan pemilih muda yang memilih Zulhajar sebagai pilihan mereka, terdapat pengaruh yang signifikan dari faktor-faktor identitas, nilai-nilai, dan preferensi personal, serta pertimbangan strategis yang lebih pragmatis. Hal
ini menunjukkan adanya keterkaitan erat antara pendekatan sosiologis dan psikologis dengan motif tulus dalam pemilihan, sementara pendekatan rational choice lebih terkait dengan motif strategis. Kata Kunci: Preferensi, Motif Tulus, Motif Strtegis, Voting Behaviour.