EVALUASI RESPON DINAMIS DAN TEGANGAN TALI TAMBAT PADA FLOATING OFFSHORE WIND TURBINE (FOWT): (STUDI KASUS LOKASI PERAIRAN UJUNG GENTENG, LAUT BANDA, DAN LAUT ARAFURA)

Indonesia memiliki potensi besar sebagai penghasil energi angin, terutama pada daerah lepas pantai karena kecepatan angin yang lebih besar dan jumlah
penghalang seperti bukit, gedung, hutan, dan lain sebagainya lebih sedikit dibandingkan dengan yang ada pada daratan. Penelitian ini membahas mengenai Floating Offshore Wind Turbine (FOWT) dengan variasi struktur
terapung meliputi MIT/NREL TLP 5MW, semi-submersible OC4 5MW, dan SPAR OC3 5MW yang diinstal pada beberapa titik di Indonesia, yakni Laut Banda, Perairan Ujung Genteng, dan Laut Arafura yang berpotensi mempunyai energi angin yang besar untuk memasok kebutuhan listrik. Metode yang dihasilkan pada penelitian ini yaitu respon gerak struktur dan tegangan tali tambat dari setiap struktur terapung menggunakan software ANSYS AQWA.
Hasil analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa model struktur terapung tipe semi-submersible OC4 5MW memiliki respon gerak struktur yang paling kecil pada seluruh mode gerak surge, sway, heave, roll, pitch, dan yaw, diikuti dengan SPAR OC3 5MW dan MIT/NREL TLP 5MW. Hasil analisis respon gerak struktur dari ketiga lokasi yang diuji dari setiap model struktur terapung semi submersible OC4 5MW sebesar 18 poin dengan respon gerak terkecil,
Tegangan tali tambat yang didapat pada setiap model struktur terapung yang diuji pada tiga lokasi yaitu Laut Banda, Perairan Ujung Genteng, dan Laut Arafura dengan skor perbandingan dari setiap model struktur terapung semi submersible OC4 5MW sebesar 8 poin, sedangkan pada hasil analisis anchor lift cenderung variatif pada dua model struktur terapung yakni pada tipe semi submersible OC4 5MW dan SPAR OC3 5MW dengan skor perbandingan
terkecil terdapat pada model MIT/NREL TLP 5MW sebesar 3 poin,