Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12 – 29 Bulan di Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur


Vinka P, Afrilies Regitha (2024) Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12 – 29 Bulan di Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur. Skripsi thesis, universitas hasanuddin makassar.

[thumbnail of K011201233_skripsi_04-09-2024 bab 1-2.pdf] Text
K011201233_skripsi_04-09-2024 bab 1-2.pdf

Download (706kB)
[thumbnail of K011201233_skripsi_04-09-2024 cover1.jpg]
Preview
Image
K011201233_skripsi_04-09-2024 cover1.jpg

Download (246kB) | Preview
[thumbnail of K011201233_skripsi_04-09-2024 dp.pdf] Text
K011201233_skripsi_04-09-2024 dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of K011201233_skripsi_04-09-2024.pdf] Text
K011201233_skripsi_04-09-2024.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang. Kasus stunting di Kecamatan Malili pada tahun 2023 mencapai 140 balita. Stunting berdampak buruk terhadap permasalahan gizi di Indonesia karena mempengaruhi fisik dan fungsional, serta meningkatkan angka kesakitan anak. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian stunting pada balita (12 – 59 bulan) di Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Tahun 2024. Metode. Desain penelitian menggunakan studi case control study. Populasi yaitu seluruh subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang diteliti. Populasi kasus dalam penelitian ini adalah balita (12-59 bulan) yang menderita stunting dan tinggal Kecamatan Malili yaitu sebanyak 60 bayi, dan populasi kontrol adalah balita (12-59 bulan) yang tidak menderita stunting dan tinggal di Kecamatan Malili. Sampel yaitu bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam penelitian, dimana dalam penelitian ini adalah 180 orang yang terdiri dari 60 kasus dan 120 kontrol (1:2), dianalisis dengan analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan perhitungan Odds Ratio. Hasil. Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan yaitu paritas > 2 anak (OR = 2.413; CI 95% 1.280-4.550), dan riwayat penyakit infeksi (OR = 3.325; CI 95% 1.698-6.510). Sedangkan yang tidak berhubungan adalah pendapatan keluarga (OR = 1.324; CI 95% 0.665-2.665), usia ibu saat hamil (OR = 0.685; CI 95% 0.285-1.646), riwayat antenatal care (OR = 1.406; CI 95% 0.671-2.947), dan rangsangan psikosoial (OR = 1.079; CI 95% 0.557-2.088). Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor risiko yang berhubungan secra signifikan dengan kejadian stunting adalah jumlah anak (paritas) dan riwayat penyakit infeksi anak.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions (Program Studi): Fakultas Kesehatan Masyarakat > Kesehatan Masyarakat
Depositing User: Unnamed user with username chandra
Date Deposited: 07 Nov 2024 00:30
Last Modified: 07 Nov 2024 00:30
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/39047

Actions (login required)

View Item
View Item