Pengaruh Rasio Pemberian Pupuk Urea dan SP-36 Terhadap Kandungan Pigmen Fikoeritrin dan Fikosianin dalam Rumput Laut Gracilaria verrucosa yang Dibudidayakan Secara Outdoor

Rumput laut di Indonesia yang memiliki nilai ekonomis dan banyak dibudidayakan adalah jenis Gracilaria verrucosa. Budidaya dalam bak-bak terkontrol secara outdoor dengan menggunakan plastik UV dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan kualitas yang lebih baik. Penambahan pupuk urea dan SP-36 sebagai sumber unsur N dan P merupakan nutrient utama dalam proses fotosintesis dan pembentukan klorofil serta pigmen asesoris pada G. verrucosa. G. verrucosa mengandung klorofil serta pigmen asesoris fotosintesis yaitu fikoeritrin dan fikosianin yang merupakan bagian dari fikobiliprotein. Pigmen tersebut dapat menyerap cahaya intensitas rendah dengan panjang gelombang tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan rasio N dan P yang terbaik dari pupuk urea dan SP-36 terhadap kandungan pigmen fikoeritrin dan fikosianin pada rumput laut G. verrucosa yang dibudidayakan secara outdoor. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2023 di Hatchery Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin. Penelitian ini menggunakan sistem resirkulasi air yang terdiri dari 3 perlakuan dan 3 ulangan sehingga terdapat 9 satuan percobaan. Data kandungan pigmen fikoeritrin dan fikosianin dianalisis dengan menggunakan statistik non-parametrik Kruskal-Wallis dan uji lanjut Post Hoc pada taraf signifikasi 5%. Hasil analisis Kruskal-wallis memperlihatkan signifikansi 5% (sig. 0,05) menunjukkan bahwa hipotesis H0 ditolak dan hipotesis H1 diterima (H1<0,05). Uji Post Hoc menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antar perlakuan. Perlakuan terbaik terhadap kandungan pigmen fikoeritrin adalah perlakuan A dengan nilai 100,797 ± 1,44 ppm, perlakuan B 85,936 ± 1.34 ppm, perlakuan C 66,467 ± 1,73 ppm. Demikian juga pada kandungan pigmen fikosianin, perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan A dengan nilai 82,944 ± 1,38 ppm, perlakuan B 66,655 ± 1,70 ppm, perlakuan C 53,718 ± 1,14 ppm. Parameter kualitas air yang diamati selama penelitian semuanya layak untuk pertumbuhan G. verrucosa kecuali CO2 bebas karena sudah habis digunakan saat proses fotosintesis.