Pengaruh Batuan Dasar Terhadap Komposisi Kimia Endapan Nikel Laterit Pada Bukit Konde dan Bukit Kathryn PT Vale Indonesia Tbk

Endapan laterit nikel Sorowako yang terdapat di bagian tengah Pulau Sulawesi merupakan sumber utama nikel di Indonesia. Endapan laterit nikel PT Vale Indonesia Tbk, Sorowako terdiri dari dua tipe berdasarkan tingkat serpentinisasi batuan dasarnya yaitu: tipe barat dan tipe timur. Bijih tipe barat berasal dari hasil pelapukan kimia batuan dunit tak terserpentinkan; sedangkan bijih tipe timur dibentuk oleh hasil pelapukan kimia batuan ultramafik yaitu lersolit dengan tingkat serpentinisasi sedang hingga tinggi. Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik kimia endapan nikel laterit pada Bukit Konde dan Bukit Kathryn dengan menganalisis peran batuan dasar terhadap perkembangan endapan nikel lateritnya. Data yang diolah merupakan data hasil pengeboran sebanyak 42 titik bor di Bukit Konde dan 42 titik bor di Bukit Kathryn. Metode yang digunakan adalah analisis petrografi dan analisis kimia dengan metode XRF (X-ray fluorescence spectrometry). Berdasarkan analisis petrografi diketahui bahwa batuan dasar di Bukit Konde merupakan batuan dunit yang disusun dominan oleh olivin, dengan tingkat serpentinisasi yang rendah. Sedangkan di Bukit Kathryn batuan dasarnya adalah peridotit jenis lherzolit, dengan tingkat serpentinisasi yang tinggi. Hasil analisis XRF menunjukkan bahwa unsur-unsur Ni, Co, Fe, SiO2, Cr, dan Mn pada Bukit Konde relatif lebih tinggi disebabkan batuan penyusunnya adalah dunit yang mengandung > 90% olivin. Sedangkan di Bukit Kathryn konsentrasi unsur MgO, Al dan Ca umumnya relatif lebih tinggi disebabkan batuan dasarnya adalah peridotit yang dominan disusun oleh piroksen. Kadar nikel (Ni) di Bukit Konde lebih tinggi dibandingkan Bukit Kathryn karena batuan dasarnya adalah dunit yang mempunyai tingkat serpentinisasi rendah hingga tidak terserpentinisasi.