Analisis Tingkat Kebisingan Pada Arus Mudik Lebaran di Jalan Poros Makassar-Takalar

Manusia membutuhkan transportasi untuk memnuhi kebutuhan sehari- harinya. Mudik yang dilakukan saat akan menjelang idul fitri telah menjadi kebutuhan masyarakat di Indonesia. Meningkatnya volume kendaraan bermotor saat arus mudik menjadi salah satu permasalahan transportasi di Indonesia, yang berujung pada tingkat kebisingan yang semakin meningkat. Salah satu jalan yang sering dilalui pemudik saat perjalanan keluar Kota Makassar yaitu Jalan Permandian Alam (Poros Makassar-Takalar) dan terdapat kemungkinan terjadinya kebisingan lalu lintas pada jalan tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Kemudian dilakukan pengamatan kebisingan pada 1 titik area yaitu pada Jalan Permandian Alam (Poros Makassar-Takalar). Pengambilan data dilakukan selama 15 menit yang mewakili tiap jam mulai dari pukul 06.00-19.00 WITA. Kemudian data hasil pengukuran diolah menggunakan perhitungan Laeq serta analisis data SPSS.
Karakteristik tingkat kebisingan menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dari Hasil Uji Paired Samples T-Test untuk data tingkat kebisingan pada Jalan Permandian Alam (Poros Makassar-Takalar). Faktor volume kendaraan dan jumlah klakson kendaraan memiliki hubungan yang inkonsisten dengan tingkat kebisingan lalu lintas pada Jalan Permandian Alam (Poros Makassar-Takalar). Sedangkan, faktor kecepatan kendaraan berbanding terbalik atau berhubungan arah negatif dengan tingkat kebisingan lalu lintas pada Jalan Permandian Alam (Poros Makassar-Takalar).
Tingkat kebisingan equivalen harian (LAeq day) pada Jalan Permandian Alam (Poros Makassar-Takalar) melampaui nilai baku mutu tingkat kebisingan yang telah dipersyaratkan oleh KepMen-LH No. 48 Tahun 1996, yaitu 70 dB untuk kawasan perdagangan dan jasa.