Hatimah, Husnul (2024) Uji Aktivitas Kombinasi Ekstrak Rimpang Temu Kunci (Boesenbergia rotunda (L.) Mansf.) Dan Kunyit (Curcuma longa L.) Terhadap Mikroba Penyebab Kandidiasis Secara In Vitro = Test of Activity of Combination of Temu Kunci (Boesenbergia rotunda (L.) Mansf.) Rhizome Extracts And Turmeric (Curcuma longa L.) Against Microbes Causing Candidiasis In Vitro. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
N011201104_skripsi_11-06-2024 cover1.png
Download (674kB) | Preview
N011201104_skripsi_11-06-2024 1-2(FILEminimizer).pdf
Download (425kB)
N011201104_skripsi_11-06-2024 dp(FILEminimizer).pdf
Download (1MB)
N011201104_skripsi_11-06-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 1 November 2026.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Latar belakang. Kandidiasis menjadi salah satu infeksi jamur yang banyak terjadi di Indonesia maupun seluruh dunia, yang disebabkan oleh infeksi jamur Candida sp. terutama Candida albicans. Saat ini penggunaan antijamur menjadi solusi utama bagi penderita kandidiasis namun telah banyak dilaporkan bahwa terjadinya resistensi dengan banyak efek samping pada kasus kandidiasis berulang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak temu kunci yang kaya akan flavonoid dan ekstrak kunyit yang mengandung banyak senyawa kurkumin memiliki aktivitas antimikroba. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antimikroba dari ekstrak temu kunci (Boesenbergia rotunda (L.) Mansf.) dan kunyit (Curcuma longa L.) terhadap mikroba penyebab kandidiasis. Metode. Tahap penelitian yang dilakukan yaitu penentuan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dari ekstrak tunggal maupun kombinasi ekstrak temu kunci dan ekstrak kunyit dengan menggunakan metode microdilution checkboard assay yang kemudian akan ditentukan nilai FICI. Selain itu, dilakukan uji perbandingan yaitu difusi agar untuk melihat daya hambat antara ekstrak tunggal dan kombinasi ekstrak. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai KHM ekstrak tunggal temu kunci >2,5%, ekstrak tunggal kunyit 0,313% dan kombinasi ekstrak yaitu temu kunci sebesar 0,625% dan 0,313% kunyit. Sehingga nilai FICI yang diperoleh sebesar >1,25%, hal ini menunjukkan efek indiferen yang artinya kekuatan penghambatan kombinasi ekstrak tidak lebih besar dari ekstrak tunggal, kemudian hasil uji daya hambat setelah dianalisis menggunakan One Way ANOVA didapatkan hasil signifikansi >0,05 yang artinya perbedaan antara sampel satu dengan yang lainnya tidak signifikan. Kesimpulan. Kombinasi ekstrak tidak memberikan pengaruh atau penghambatan lebih kuat dari ekstrak tunggal.
Keywords : Ekstrak Temu Kunci (Boesnbergia rotunda (L.) Mansf.) dan kunyit (Curcuma longa L.), Candida albicans, KHM (Konsentrasi Hambat Minimum, FICI (Fractional Inhibitory Concentration)
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Temu Kunci (Boesnbergia rotunda (L.) Mansf.) and turmeric (Curcuma longa L. ) extracts, Candida albicans, KHM (Minimum Inhibitory Concentration, FICI(Fractional Inhibitory Concentration). |
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Farmasi > Farmasi |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 01 Nov 2024 06:26 |
Last Modified: | 01 Nov 2024 06:26 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/38904 |