PENYERAPAN TENAGA KERJA DAN PENDAPATAN PADA PENYADAPAN GETAH PINUS DI KTH UJUNG BULU DI TOMPOBULU KABUPATEN MAROS

Pemanfaatan sumber daya hutan merupakan upaya untuk meningkatkan nilai guna hutan sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat. Salah satu pemanfaatan hasil hutan untuk kepentingan manusia yaitu penyadapan getah pinus. Pinus merkusii Jungh et de Vriese merupakan jenis pinus yang paling banyak dibudidayakan dalam program penyelamatan hutan, tanah, dan air khususnya dalam kegiatan reboisasi dan penghijauan oleh pemerintah melalui Kementrian Kehutanan yang telah dilaksanakan sejak era 1960-an. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi penyerapan tenaga kerja penyadapan getah pinus dan mengetahui pendapatan petani pada penyadapan pinus KTH Ujung Bulu di Bonto Manurung Tompobulu kabupaten Maros. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April 2024, yang bertempat KTH Ujung Bulu Bonto Manurung, Tompobulu, kabupaten Maros. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serapan tenaga kerja di KTH Ujung Bulu dengan rata rata 53 HOK/Bulan dan 493 HOK/Tahun dengan 7-8 jam kerja sehari, 6-7 hari kerja selama satu bulan. Dari hasil penyadapan getah pinus masyarakat dapat memperoleh lapangan pekerjaan baru serta meningkatkan kesejahteraan.pendapatan yang diperoleh dari penyadapan getah pinus dengan rata rata 16.948.000/Tahun. Kegiatan penyadapan getah pinus telah membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat yang tinggal di sekitar Desa Bontomanurung serta meningkatkan kesejahtaraan masyarakat dengan meningkatnya pendapatan masyarakat dari hasil penyadapan getah pinus.