Model Pendugaan Cadangan Karbon Tegakan Pinus di Kawasan Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin

Latar Belakang. Jumlah emisi karbon di Indonesia mencapai 1.866.552 Gg karbon dioksida ekuivalen pada tahun 2019. Tingginya emisis CO2 ini salah satunya disumbang oleh sektor penggunaan lahan dan hutan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk membangun model pendugaan cadangan karbon serta menghitung nilai cadangan karbon pada tegakan pinus di KHDTK Universitas Hasanuddin. Metode. Penelitian ini dibagi menjadi 4 tahap, yakni: 1) pengumpulan data citra sentinel, data shapefile administrasi KHDTK Universitas Hasanuddin dan data sebaran pinus; 2) transformasi indeks vegetasi; 3)p pengukuran data lapangan; dan 4) analisis data. Hasil. Klasifikasi tutupan lahan dibagi menjadi lima kelas kerapatan yaitu dengan nilai digital number 0,20938-0,62223 (sangat rendah), 0,62234-0,73864 (rendah), 0,73865-0,799597 (sedang), 0,799598-0,84115 (tinggi), dan 0,84116-0,91597 (sangat tinggi), dimana pada lokasi penelitian didominasi oleh kerapatan tinggi. Berdasarkan perhitungan data lapangan didapatkan nilai karbon terendah yaitu 28,39 ton C/ha dan nilai karbon tertinggi yaitu 65,07 ton C/ha. Dari empat model matematika yang dibangun (linear, logaritmik, eksponensial, dan polynominal) model polynominal memiliki nilai koefisien korelasi dan koefisien determinan lebih tinggi dibanding dengan model lainnya. Kesimpulan. Model terbaik yang dapat digunakan untuk mengestimasi nilai cadangan karbon pada tegakan pinus KHDTK Universitas Hasanuddin adalah model polynominal dengan persamaan y = -72.059x2 194.6x - 63.068 yang memiliki nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,730 dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,488. Nilai cadangan karbon pada tegakan pinus KHDTK Universitas Hasanuddin dengan luas 399,52 ha berdasarkan model yang telah dibangun sebesar 13.681,19 ton.