PROFIL BIOPLASTIK BERPENYERAP OKSIGEN TERINTEGRASI SELULOSA MIKROKRISTALIN DARI Acetobacter xylinum DAN BUTYLATED HYDROXYTOLUENE (BHT) SEBAGAI KEMASAN AKTIF

Kemasan plastik memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pencemaran lingkungan karena ketahanannya terhadap dekomposisi. Asam Polilaktat (PLA) dapat terurai secara hayati dan mampu menjadi alternatif bioplastik yang menjanjikan. Akan tetapi, PLA memiliki keterbatasan tertentu saat digunakan untuk aplikasi pengemasan sehingga selulosa mikrokristalin dapat dimasukkan sebagai bahan pengisi dan penguat dalam matriks PLA. Selain itu, penambahan BHT dapat memberikan fungsi penyerap oksigen dalam matriks PLA sebagai fungsi kemasan aktif. Tujuan: Tujuan penelitian ini yaitu, 1) untuk mengetahui karakteristik selulosa mikrokristalin yang dihasilkan dari selulosa bakteri Acetobacter xylinum sebagai bahan penguat pada polimer bioplastik PLA; 2) untuk mengetahui formulasi terbaik polimer PLA yang dintergrasikan dengan selulosa mikrokristalin sebagai bahan penguat dan BHT sebagai agen penyerap oksigen terhadap karakteristik bioplastik yang dihasilkan; 3) untuk mengetahui dan menganalisa efektivitas penggunaan bioplastik sebagai kemasan aktif berpenyerap oksigen pada buah apel potong segar. Metode : Penelitian ini memiliki metode meliputi 1) sintesis selulosa bakteri Acetobacter xylinum; 2) pembuatan selulosa mikrokristalin; 3) pembuatan bioplastik; 4) aplikasi bioplastik pada buah apel potong segar. Hasil : Selulosa mikrokristalin yang dihasilkan memiliki karaktristik baik meliputi berbentuk serbuk halus, berwarna putih, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak membentuk warna biru pada uji pati, kadar air 3,792%, dan pH 6,705. Bioplastik berbasis PLA terintegrasi 30% SM dan 10% BHT menghasilkan bioplastik terbaik yang diamati berdasarkan parameter nilai biodegradabilitas 19,51%; nilai kemampuan retensi kelembaban 99,074%; nilai daya serap air 28,048%; dan nilai permeabilitas oksigen 0,816 x 10-3 g/m s Pa. Walaupun, pada beberapa parameter memiliki hasil uji yang tidak optimal antara lain nilai kuat tarik 2,485N/mm2; kuat mulur 2,485%. Bioplastik berbasis PLA terintegrasi 30% SM dan 10% BHT menunjukkan efektivitas fungsi kemasan yang baik terhadap pencegahan penurunan kadar vitamin C melalui trend penurunan yang bertahap, perubahan warna coklat terjadi perlahan dengan indeks pencoklatan akhir paling rendah yaitu 2,7 x 104, dan memiliki kandungan total fenol paling tinggi di akhir penyimpanan yaitu 4,025 mg GAE/g pada buah apel potong segar yang dikemas. Kesimpulan : Bioplastik berbasis PLA terintegrasi 30% SM dan 10% BHT merupakan perlakuan terbaik yang menghasilkan polimer bioplastik berpenyerap oksigen dengan kemampuan aktif dalam menghambat penurunan kualitas buah apel potong segar yang dikemas.