EFESIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN INPUT TERHADAP PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI DESA CAMPAGAYA KECAMATAN GALESONG KABUPATEN TAKALAR

ANNISA NURQURENY. Efisiensi Alokatif Penggunaan Input Terhadap Produksi Usahatani Jagung di Desa Campagaya Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar (dibimbing oleh Letty Fudjaja dan Muslim Salam).

Jagung merupakan komoditas prioritas di kalangan petani setelah padi yang telah mencapai tahap komersialisasi. Berdasarkan data FAO (2019), produksi jagung nasional belum mampu memenuhi kebutuhan jagung dalam negeri. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan produksi jagung dengan penggunaan input produksi yang efektif dan efisien agar dapat menghasilkan produksi usahatani yang maksimal yang berdampak pada peningkatan pendapatan petani. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penggunaan input produksi dan tingkat efisiensi alokatif produksi usahatani jagung di Desa Campagaya, Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar. Dengan menggunakan metode analisis produksi Cobb-Douglas dan analisis Nilai Produk Marjinal (NPM) usahatani jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan luas lahan, benih, pupuk Urea, pupuk NPK, pupuk ZA, pestisida dan tenaga kerja berpengaruh terhadap produksi jagung dengan besar pengaruh 80%. Secara parsial, luas lahan, benih dan pupuk Za berpengaruh positif signifikan terhadap produksi jagung. Pupuk Urea dan Pestisida berpengaruh negatif signifikan terhadap produksi jagung. Sedangkan Pupuk NPK dan Tenaga Kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi usahatani jagung. Penggunaan Benih, Pupuk NPK, dan Pupuk ZA secara alokatif belum efisien dan penggunaan Luas Lahan, Pupuk Urea, Pestisida, dan Tenaga Kerja tidak efisien atau berlebihan. Petani perlu memperhatikan penanggulangan dalam penggunaan input produksi yang tidak efisien atau kurang efisien dengan cara mempertimbangkan volume penggunaan input produksi dengan mengurangi atau menambah input yang tepat, agar dapat mencapai produksi yang optimal. Terutama penggunaan pupuk Urea dan Pestisida yang selama ini digunakan secara berlebihan sehingga dapat merusak kesuburan tanah dan menyebabkan tanaman mudah terserang penyakit yang berakibat pada menurunnya pertumbuhan tanaman jagung dan menurunnya produksi jagung.