Hubungan Peran Gender Dengan Penerapan Teknologi Pada Usaha Tani Padi

SUNARTO. Hubungan peran gender dengan penerapan teknologi pada usaha tani padi (dibimbing oleh Sitti Bulkis dan Eymal B. Demmallino)
Latar Belakang. Gender adalah perbedaan peran, fungsi dan tanggung jawab antara suami dan wanita sebagai hasil konstruksi social. Peran gender tercermin dalam kegiatan yang biasanya diberikan kepada suami dan wanita berdasarkan nilai-nilai sosial budaya yang berlaku. Salah faktor yang sangat penting terkait dengan keterlibatan kaum perempuan dalam usahatani adalah bagaimana pemerintah menciptakan kebijakan yang mampu mengatasi kesenjangan tersebut. Teknologi menjadi syarat mutlak dalam pembangunan pertanian. Peningkatan produksi pertanian tidak dapat dilepaskan dari pemakaian teknik atau metode di dalam usahatani Salah satunya dalam pengadaan teknologi pertanian yang diharapkan ramah terhadap perempuan sehingga kaum perempuan mampu bersaing dengan kaum laki-laki. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Tingkat penerapan teknologi pada usaha tani padi 2) Peranan gender 3) Hubungan peran gender dengan penerapan teknologi pada usaha tani padi. Metode Penelitian. Penelitian menggunakan metode kuantitatif, Metode Pengumpulan Data. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, 1) Peran gender antara petani laki-laki dan perempuan berbeda di setiap kegiatan usaha tani, dimana peran petani laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan, kecuali pada proses penanaman 2) Tingkat penerapan teknologi termasuk kategori tinggi, dimana rata-rata dari keseluruhan responden (38 orang) telah menerapkan teknologi terbarukan. 3) Adanya hubungan positif yang nyata antara peran gender dengan penerapan teknlogi pada usaha tani padi, dalam persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen dan pasca panen tani sawah.
Kata Kunci : peran gender; penerapan teknologi; usaha tani padi