KAITAN ANTARA KOMPOSISI DAN KELIMPAHAN EPIFIT DENGAN KUALITAS PERAIRAN PADA AREA BUDIDAYA RUMPUT LAUT YANG TERDAMPAK LIMBAH TAMBAK BUDIDAYA UDANG SUPER INTENSIF DI PERAIRAN DESA PUNAGA, KABUPATEN TAKALAR = The Relationship Between Epiphyte Composition and Abundance with Water Quality in Seaweed Cultivation Areas Affected by Super Intensive Shrimp Cultivation Pond Waste in Punaga Village Waters, Takalar Regency


Mawaddah, Diana (2024) KAITAN ANTARA KOMPOSISI DAN KELIMPAHAN EPIFIT DENGAN KUALITAS PERAIRAN PADA AREA BUDIDAYA RUMPUT LAUT YANG TERDAMPAK LIMBAH TAMBAK BUDIDAYA UDANG SUPER INTENSIF DI PERAIRAN DESA PUNAGA, KABUPATEN TAKALAR = The Relationship Between Epiphyte Composition and Abundance with Water Quality in Seaweed Cultivation Areas Affected by Super Intensive Shrimp Cultivation Pond Waste in Punaga Village Waters, Takalar Regency. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
L011201124_skripsi_11-09-2024 cover1.png

Download (448kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
L011201124_skripsi_11-09-2024 1-2(FILEminimizer).pdf

Download (411kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
L011201124_skripsi_11-09-2024 dp(FILEminimizer).pdf

Download (538kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
L011201124_skripsi_11-09-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 22 October 2026.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi kualitas budidaya rumput laut yakni kualitas perairan, hama serta penyakit yang dapat merusak kondisi tanaman. Salah satu contoh hama yang sering dijumpai pada tanaman rumput laut adalah epifit. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi dan kelimpahan epifit pada rumput laut yang dibudidayakan, mengetahui parameter kualitas perairan pada area budidaya rumput laut, serta menganalisis faktor penciri lingkungan yang berkaitan dengan kelimpahan epifit pada rumput laut yang dibudidayakan. Metode. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari, 2024. Perhitungan makroalga epifit dilakukan secara in-situ dan perhitungan mikroalga epifit dilakuakan secara ex-situ. Pengambilan data kualitas perairan dilakukan secara in-situ (suhu, pH, salinitas, DO, kecepatan arus) dan ex-situ (kekeruhan, nitrat dan fosfat) yang dianalisis di laboratorium. Analisis data yang digunakan adalah uji non-parametrik (Kruskall-Wallis) dan analisis komponen utama (Principal Component Analysis). Hasil. Penelitian ini berhasil mendapatkan 2 kelas mikroalga epifit, yakni Bacillariophyceae (14 genus) dan Cyanophyceae (2 genus), serta 2 kelas makroalga epifit, yakni Phaeophyceae (1 genus) dan Ulvophyceae (1 genus). Kelimpahan untuk mikroalga epifit berkisar antara 47,57 – 238,88 ind/g dan untuk makroalga epifit sekitar 0 – 1,75 ind/g. Parameter lingkungan seperti suhu, salinitas, pH, dan kekeruhan pada lokasi penelitian tidak mendukung bagi pertumbuhan epifit. Namun, kecepatan arus, kadar oksigen terlarut, kadar nitrat, dan kadar fosfat memiliki nilai yang rendah sehingga baik untuk menekan pertumbuhan epifit. Kesimpulan. Parameter penciri lingkungan perairan berupa suhu serta kadar nitrat memiliki keterkaitan dengan kelimpahan mikroalga epifit. Sementara makroalga epifit, memiliki keterkaitan dengan kadar fosfat.

Keywords : Epifit; Kelimpahan; Komposisi; Kualitas Perairan; Desa Punaga.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Phytoplankton, Oceanographic Parameters, Angkue Lamputoae Beach
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan > Ilmu Kelautan
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 30 Oct 2024 07:14
Last Modified: 30 Oct 2024 07:14
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/38455

Actions (login required)

View Item
View Item