Lilik Haryani, Lilik Haryani (2023) KADAR INTERLEUKINE 6 SEBAGAI PREDIKTOR SINDROM METABOLIK PADA PASIEN SKIZOFRENIA YANG MENDAPATKAN TERAPI KOMBINASI ANTIPSIKOTIK TIPIKAL DAN ATIPIKAL. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
C106216207_tesis_cover1.jpg
Download (338kB) | Preview
C106216207_tesis_bab 1-2.pdf
Download (1MB)
C106216207_tesis_dp.pdf
Download (2MB)
C106216207_tesis.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
Lilik Haryani, Kadar Interleukine 6 Sebagai Prediktor Sindrom Metabolik pada Pasien Skizofrenia Yang Mendapatkan Terapi Kombinasi Antipsikotik Tipikal dan Atipikal (dibimbing oleh Saidah Syamsuddin, Sonny T Lisal dan Burhanuddin Bahar)
Tujuan Skizofrenia adalah gangguan psikiatri berat yang menyebabkan disabilitas dan sering disertai dengan penyakit fisik. Berdasarkan kriteria American Heart association, sindrom metabolik umum terjadi pada pasien skizofrenia, dengan prevalensi 43% pada CATIE (Clinical Antypsychoyics Trials of Intervention Effectiveness). Sindrom metabolik pada pasien dengan skizofrenia ditimbulkan akibat efek samping antipsikotik. Sindrom metabolik juga akan memperlihatkan kadar IL-6 yang tinggi. Keadaan ini dapat berimplikasi secara biologis yang kemudian dapat mempengaruhi kesehatan pasien skizofrenia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar IL-6 serum sebagai prediktor sindrom metabolik pada pasien yang mengalami sindrom metabolik akibat efek samping penggunaan terapi antipsikotik.
Metode Penelitian kohort prospektif tidak acak, dengan jumlah subyek adalah 28 pasien skizofrenia yang terbagi rata dalam 2 kelompok yaitu kelompok yang mendapatkan terapi kombinasi atipikal dan tipikal. Pemberian terapi pada kedua kelompok selama 3 bulan, dan dilakukan pengukuran serta pemeriksaan berat badan, lingkar perut, tekanan darah, IMT, TG, GDP serta kadar Il-6 pada awaldan bulan ke-3. Uji perbandingan dan korelasi dilakukan antara grup.
Hasil Terdapat pasien skizofrenia yang masuk kriteria sindrom metabolik dan bukan sindrom metabolik pada kedua kelompok terapi (p<0.020). Namun pada kombinasi obat antipsikotik atipikal lebih banyak yang mengalami sindrom metabolik. Terdapat perubahan rerata kadar Il-6 awal dan bulan ke-3 pada kedua kelompok (p<0.0001). Terdapat lebih besar nilai rerata kadar IL-6 pada bulan ke-3 yang mengalami sindrom metabolik dibandingkan dengan yang bukan sindrom metabolik pada kelompok haloperidol dan chlorpromazine (p<0.005), kelompok risperidone dan clozapine (p<0.002).
Kesimpulan Sindrom metabolik lebih banyak terjadi pada pasien skizofrenia yang mendapatkan terapi kombinasi atipikal dibandingkan tipikal. Respon tubuh terhadap terjadinya sindrom metabolik mengakibatkan peningkatan kadar IL-6 akibat adanya proses inflamasi. Pada pasien skizofrenia yang mengalami sindrom metabolik kadar IL-6 lebih tinggi dibandingkan yang bukan sindrom metabolik sehingga kadar IL-6 dapat dijadikan suatu prediktor sindrom metabolik pada pasien skizofrenia yang mendapatkan terapi antipsikotik.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Kedokteran Jiwa - Psikiatri |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 28 Oct 2024 02:47 |
Last Modified: | 28 Oct 2024 02:47 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/38398 |