ANALISIS TINGKAT KEBISINGAN PADA ARUS MUDIK LEBARAN DI JALAN SULTAN HASANUDDIN KABUPATEN GOWA

Mudik adalah salah satu tradisi yang masih dilakukan oleh masyarakat Indonesia hingga saat ini. Meningkatnya transportasi pada saat arus mudik menyebabkan timbulnya kemacetan di jalan raya. Kemacetan yang diakibatkan banyaknya transpotasi dijalan raya ini bisa dapat menimbulkan kebisingan di daerah tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kebisingan pada arus mudik lebaran di Jalan Sultan Hasanuddin Kabupaten Gowa. Jumlah titik pengamatan yaitu 1 titik. Data diambil mulai dari pukul 06.00 - 19.00 WITA selama 15 menit untuk mewakili pengukuran tiap jamnya. Data yang diukur akan dianalisis menggunakan perhitungan LAeq dan Uji Paired Sample T-Test pada program SPSS.
Hasil yang diperoleh tingkat kebisingan ekivalen LeqDay pada H-3 Lebaran sebesar 80,14 dB, H-2 Lebaran sebesar 78,53 dB, H+2 Lebaran sebesar 77,78, dan H+3 Lebaran sebesar 80,12 dB. Sedangkan tingkat kebisingan pada hari normal sebesar 74,25 dB. Hal ini membuktikan tingkat kebisingan pada hari mudik lebaran lebih tinggi dari hari normal. Tingkat kebisingan hari mudik lebaran dan hari normal telah melewati baku mutu yang dipersyaratkan pada Peraturan Menteri PU No. 13 tahun 2003 mengenai batasan teknis kapasitas lingkungan jalan untuk nilai Leq10 dan LAeq.
Kareteristik tingkat kebisingan menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dari Hasil Uji Paired Samples T-Test untuk data tingkat kebisingan hari mudik lebaran dan hari normal di Jalan Sultan Hasanuddin Kabupaten Gowa. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kebisingan yaitu volume, kecepatan dan bunyi klakson kendaraan memiliki hubungan berbanding lurus dengan tingkat kebisingan berdasarkan hasil uji korelasi.