Analisis Kinerja Kincir Air Savonius Poros Vertikal Dengan Empat Sudu Bersusun Pada Beberapa Variasi Debit

Indonesia merupakan negara dengan potensi sumber daya alam yang besar. Namun, kebutuhan energi listrik di Indonesia saat ini semakin meningkat dan masih di
dominasi oleh energi yang berbasis bahan bakar fosil, seperti minyak bumi dan batu bara. Bahan bakar fosil merupakan energi yang tak terbarukan, sehingga apabila
dieksploitasi secara terus menerus maka cadangan bahan bakar fosil akan habis. Maka dari itu perlu adanya suatu upaya untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di Indonesia. Salah satu energi alternatif yang mudah dan dapat digunakan adalah air. Untuk pemanfaatan energi air ialah dengan menggunakan turbin air sebagai salah satu solusinya.Kincir air savonious bekerja karena perbedaan gaya yang ada pada masing- masing sudu. Bagian sudu cekung yang menghadap kearah datangnya air akan menangkap air dan memaksa sudu untuk berputar pada porosnya dan bagian sudu cembung yang terdorong oleh aliran fluida juga menyebabkan berputarnya sudu walaupun ada beban yang ditimbulkan oleh bagian cembung saat terdorong oleh aliran fluida.Pada debit 0,629 m3 /s menghasilkan nilai efisiensi terbesar yakni 14,454 %, kemudian pada debit 0,821 m3/s menghasilkan nilai efisiensi yakni 10,490 % dan debit 1,019 m3 /s menghasilkan nilai efisiensi terkecil yakni 7,680 % masing-masing pada pembebanan 1,5 kg. Maka dari itu, hubungan antara efisiensi kincir terhadap debit yakni berbanding terbalik. Semakin besar debit maka semakin kecil efisiensi yang dihasilkan.Kinerja terbaik yang didapat dari kincir airsavonius empat sudu bersusun yaitu pada pembukaan katup 1 dengan daya kincir 1,109 watt dan efisiensi kincir 14,45% pada pembebanan 1,5 kg, pembukaan katup 2 dengan daya kincir 1,663 watt dan efisiensi kincir 10,49% pada pembeban 1,5 kg, dan pembukaan katup 3 dengan daya kincir 2,149 watt memiliki efisiensi kincir terkecil yaitu 7,68% pada pembebanan 1,5 kg.
Kata kunci : kincir air savonious, efisiensi kincir, debit