Isbul, Isbul (2023) EFEK ANESTESI INFILTRASI BUPIVAKAIN ISOBARIK 0,25% 50 MG PADA LUKA INSISI TERHADAP INTENSITAS NYERI DAN KADAR INTERLEUKIN-6 PADA SEKSIO SESAREA. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of C135182002_tesis_01-12-2023 cover1.png]](/38305/1.hassmallThumbnailVersion/C135182002_tesis_01-12-2023%20cover1.png)

C135182002_tesis_01-12-2023 cover1.png
Download (106kB) | Preview
![[thumbnail of C135182002_tesis_01-12-2023 1-2.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C135182002_tesis_01-12-2023 1-2.pdf
Download (4MB)
![[thumbnail of C135182002_tesis_01-12-2023 dp.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C135182002_tesis_01-12-2023 dp.pdf
Download (940kB)
![[thumbnail of C135182002_tesis_01-12-2023.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C135182002_tesis_01-12-2023.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (5MB)
Abstract (Abstrak)
Nyeri menjadi permasalahan yang sering dihadapi oleh wanita pascabedah seksio caesarea yang ditandai dengan meningkatnya kadar interluekin-6. Anestesi infiltrasi intraoperatif direkomendasikan pada seksio caesarea elektif sebagai manajemen nyeri. Menilai efek anestesi infiltrasi bupivakain isobarik 0,25% 50 mg pada luka insisi terhadap intensitas nyeri dan kadar IL-6 pada pascabedah seksio caesarea. Penelitian ini menggunakan pendekatan uji klinis acak tersamar ganda. Sampel terdiri atas 3 kelompok yaitu kontrol (B0), diberi anestesi infiltrasi bupivakain sebelum insisi (B1), dan diberi anestesi infiltrasi bupivakain setelah insisi dan sebelum luka ditutup (B2) dengan jumlah sampel masing-masing 8 orang. Data dianalisis menggunakan uji Anova, Kruskal Wallis dan paired t-test dengan tingkat kemaknaan α=0,05. Skor nyeri berbeda signifikan antara kelompok anestesi infiltrasi dengan kontrol pada 8 jam pasca bedah (p<0,05). Kadar interleukin-6 berbeda signifikan antara kelompok anestesi infiltrasi dengan kontrol dan antara anestesi infiltrasi sebelum dengan setelah insisi pada 4 jam pasca bedah (p<0,05). Anestesi infiltrasi sebelum insisi menurunkan kadar interleukin-6 lebih besar dibandingkan setelah insisi mulai dari 4 jam pascabedah seksio caesarea. Pemberian anestesi infiltrasi sebelum insisi dapat menurunkan kadar interluekin-6 lebih cepat dan lebih besar daripada setelah insisi dan juga mengurangi intensitas nyeri.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > PPDS Anestesiologi |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 28 Oct 2024 00:25 |
Last Modified: | 28 Oct 2024 00:25 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/38305 |