FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN KOLABORASI INTERPROFESIONAL DI RUMAH SAKIT

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Kolaborasi Interprofesional di Rumah Sakit (dibimbing oleh Prof. Dr.dr. Irawan Yusuf, PhD sebagai pembimbing utama dan Dr.dr. Rina Masadah, SpPA (K), MPhil DFM).

Pelayanan kesehatan di era global saat ini menuntut tenaga kesehatan untuk memberikan layanan yang bermutu. Pelayanan yang bermutu dapat diperoleh dari kolaborasi yang baik antar profesi seperti dokter, perawat, dan apoteker dalam kerjasama tim. Upaya dalam mewujudkan kolaborasi yang efektif antar profesi perlu diadakannya praktik kolaborasi dengan menggunakan sistem kolaborasi interprofesi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kolaborasi interprofesi pada tenaga kesehatan di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan metode campuran yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif didapat dari kuesioner CPAT yang diberikan kepada subjek penelitian yaitu 152 profesi kesehatan diantarananya Gizi, perawat, dokter, farmasi, rehabilitasi medik. Data kualitatif didapat dari FGD. Hasil penelitian berdasarkan karakterisitik jenis kelamin yang dominan adalah perempuan yaitu 121 responden (79,6%), jenis profesi yang terbanyak adalah perawat 50 subjek (32,9%), dan durasi lama kerja yaitu > 10 tahun sebanyak 81 subjek (55,1%). Hasil analisis berdasarkan CPAT menunjukan bahwa hubungan antar angota tim, hubungan dalam kerja sama tim, dan kepemimpinan memiliki nilai yang bermakna yaitu (p<0.05) terhadap kolaborasi interprofesi. Praktik kolaborasi perlu diterapkan pada setiap profesi kesehatan bersama dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pasien di rumah sakit.

Kata kunci: Praktik kolaborasi interprofesi, CPAT, desain metode campuran, forum kelompok diskusi.