ISOLASI DAN IDENTIFKASI MOLEKULER FUNGI SIMBION RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) DARI DAERAH BANTAENG, SULAWESI SELATAN, INDONESIA YANG BERPOTENSI SEBAGAI PENGHASIL SENYAWA ANTIMIKROBA = MOLECULAR IDENTIFICATION AND ACTIVITY ANTIFUNGAL SYMBIONTS Eucheuma cottonii FROM SOUTH SULAWESI, INDONESIA AS COMPOUNDS PRODUSEN ANTIMICROBIAL


Elly, Afifa Hikmah Isra'ini (2024) ISOLASI DAN IDENTIFKASI MOLEKULER FUNGI SIMBION RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) DARI DAERAH BANTAENG, SULAWESI SELATAN, INDONESIA YANG BERPOTENSI SEBAGAI PENGHASIL SENYAWA ANTIMIKROBA = MOLECULAR IDENTIFICATION AND ACTIVITY ANTIFUNGAL SYMBIONTS Eucheuma cottonii FROM SOUTH SULAWESI, INDONESIA AS COMPOUNDS PRODUSEN ANTIMICROBIAL. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
N012221028_tesis_27-08-2024 cover1.jpg

Download (226kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
N012221028_tesis_27-08-2024 bab 1-2.pdf

Download (888kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
N012221028_tesis_27-08-2024 dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
N012221028_tesis_27-08-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 20 August 2026.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Afifa Hikmah Isra’ini Elly. Isolasi dan Identifikasi Molekuler Fungi Simbion Rumput Laut (Eucheuma cottonii) dari Daerah Bantaeng, Sulawesi Selatan, Indonesia yang Berpotensi Sebagai Penghasil Senyawa Antimikroba (dibimbing oleh Gemini Alam dan Herlina Rante) Fungi simbion dari Eucheuma cottonii dapat menghasilkan metabolit bioaktif baru yang berpotensi sebagai sumber antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi fungi simbion E. cottonii sebagai penghasil senyawa antimikroba yang dikumpulkan dari perairan laut Bantaeng, Sulawesi Selatan, Indonesia. Hasil isolasi fungi simbion diperoleh 15 isolat, kemudian diuji antagonis terhadap Candida albicans, Escherichia coli, dan Staphylococcus aureus. Diperoleh 2 isolat yang menunjukkan aktivitas antimikroba terbesar yang diberi kode C. 2-1 dan C. 2-5. Kedua isolat kemudian difermentasi untuk menghasilkan metabolit sekunder. Fermentasi dilakukan menggunakan media Potato Dextrose Yeast selama 12 hari dengan kecepatan 150 rpm. Hasil fermentasi disonikasi kemudian dipisahkan antara supernatan dan biomassa. Supernatan dan biomassa diekstraksi dengan n-Heksan, kemudian dengan etil asetat (1:1 v/v). Ekstrak n-Heksan dan etil asetat yang dihasilkan dari supernatan dan biomassa diuji aktivitas antimikroba dengan metode difusi terhadap C. albicans, E. coli dan S. aureus. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak n-Heksan dan etil asetat dari supernatan pada kode isolat C. 2-1 menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap C. albicans dan S. aureus. Diameter zona hambat yang diperoleh dari ekstrak n-Heksan terhadap S. aureus sebesar 8.77mm, sedangkan pada ekstrak etil asetat 20.01mm. Untuk C. albicans, diameter zona hambat yang diperoleh dari ekstrak n-Heksan adalah 14.01mm dan ekstrak etil asetat 18.77mm. İsolat fungi simbion yang menunjukkan aktivitas terbesar yaitu C. 2-1 kemudian diidentifikasi secara molekuler. Hasil identifikasi molekuler menunjukkan bahwa isolat fungi simbion C. 2-1 memiliki kesamaan sebesar 99,63% dengan Penicillium citrium. Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa fungi simbion dari E. cottonii memiliki potensi sebagai sumber senyawa antimikroba yang menjanjikan dan patut untuk penelitian lebih lanjut.

Kata Kunci : Candida albicans; Eucheuma cottonii; Penicillium citrinum isolate A1SAB01; Staphylococcus aureus; Fungi Simbion; Sekuen gen 18S rRNA

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Candida albicans, Eucheuma cottoniii, Penicillium citrinum isolate A1SAB01, Staphylococcus aureus, Symbiotic fungi, 18S rRNA gene
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions (Program Studi): Fakultas Farmasi > Farmasi
Depositing User: stfathirah s
Date Deposited: 03 Oct 2024 06:03
Last Modified: 03 Oct 2024 06:03
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/38137

Actions (login required)

View Item
View Item