HUBUNGAN SPIRITUALITAS DENGAN RESILIENSI KELUARGA YANG MEMILIKI ANGGOTA KELUARGA PENDERITA HALUSINASI DI UNIT RAWAT JALAN RSKD DADI PROVENSI SULAWESI SELATAN = THE RELATIONSHIP OF SPIRITUALITY WITH THE RESILIENCE OF FAMILIES WHO HAVE FAMILY MEMBERS SUFFERING FROM HALLUCINATIONS IN THE OUTPATIENT UNIT OF RSKD DADI PROVENTION SOUTH SULAWESI

Latar Belakang: Halusinasi adalah gangguan persepsi di mana penderita menganggap sesuatu yang tidak terjadi. Tekanan berat yang dialami oleh keluarga dapat menimbulkan beban personal seperti beban fisik karena penderita halusinasi memerlukan bantuan dari keluarga maupun masyarakat sebagai orang terdekat Spiritualitas memiliki peranan penting dalam membentuk individu yang tangguh ataupun mampu meningkatkan resiliensi keluarga.
Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan spiritualitas dengan resiliensi keluarga yang memiliki anggota keluarga penderita halusinasi di Unit Rawat Jalan RSKD Dadi Provensi Sulawesi Selatan.
Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional study eksplanatorius. Metode pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dengan metode purposive sampling dengan jumlah sampel 196 responden.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berusia 46 - 65 (lansia awal), berjenis kelamin perempuan, pendidikan SMA, tidak bekerja, hubungan kekerabatan orang tua dan anak, lama sakit 1-5 tahun. Mayoritas responden berada pada kategori spiritualitas dan resiliensi tinggi di Unit Rawat Jalan RSKD Dadi Provensi Sulawesi Selatan.
Kesimpulan dan Saran: Penelitian ini menyimpulkan mayoritas responden memiliki spiritualitas dan resiliensi tinggi. Faktor yang mempengaruhi seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan, hubungan kekerabatan dan lama sakit.

Kata Kunci: Spiritualitas, Resiliensi Keluarga, Halusinasi