ANALISIS PERUBAHAN LUASAN TUTUPAN LAMUN SECARA SPASIAL DAN TEMPORAL DI PULAU KODINGARENG LOMPO MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH

Pulau Kodingareng Lompo merupakan salah satu pulau Kota Makassar dengan hamparan padang lamun yang luas. Seiring berjalannya waktu, jumlah penduduk P. Kodingareng Lompo terus bertambah, sehingga aktivitas antropogenik juga bertambah. Hal tersebut diduga akan berdampak pada kondisi dan persebaran ekosistem padang lamun di Pulau Kodingareng Lompo. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi perubahan tutupan lamun secara spasial dan temporal di Pulau Kodingareng Lompo dari tahun 2015 hingga 2022 menggunakan teknologi penginderaan jauh. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga September 2022 menggunakan Citra Sentinel-2A akuisisi tahun 2015, 2018, dan 2022. Metode penelitian ini dimulai dengan pengolahan awal citra untuk membuat perencanaan titik lokasi pengambilan sampel secara purposive random sampling. Selanjutnya survei lapangan untuk mengidentifikasi jenis lamun dan mengestimasi persentase tutupan padang lamun di 52 titik plot. Data lapangan persentase tutupan lamun dibagi menjadi dua kategori, yaitu data model dan data validasi. Tahap pengolahan citra menggunakan algoritma regresi random forest dalam memetakan persentase tutupan lamun. Hasil penelitian menemukan enam jenis lamun yaitu Halophila ovalis, Cymodocea rotundata, Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Syringodium isoetifolium, dan Halodule uninervis. Jenis yang mendominasi adalah Thalassia hemprichii. Kondisi padang lamun Pulau Kodingareng Lompo tahun 2015 dan 2022 tergolong baik, sedangkan tahun 2018 tergolong kurang sehat. Terjadi perubahan luas tutupan lamun dari tahun 2015 ke 2022, yaitu seluas ± 8,13 Ha atau ± 10,37%. Namun laju pertambahan luas dari tahun 2015-2018 lebih besar dibandingkan dari tahun 2018-2022 dengan selisih sebesar ± 2,09 Ha atau ± 2,93%. Hal ini menunjukkan bahwa luas tutupan lamun di Pulau Kodingareng Lompo terus mengalami pertambahan luas setiap tahunnya dari tahun 2015-2022.