Safitri, Indy (2024) EFEK TERAPI EKSTRAK BELUT SAWAH (Monopterus albus) TERHADAP DISFUNGSI HATI DAN GINJAL TIKUS PUTIH ANEMIA YANG DIINDUKSI FENILHIDRAZIN = THERAPEUTIC EFFECTS OF EEL (Monopterus albus) EXTRACT ON LIVER AND KIDNEY DYSFUNCTION OF ANEMIC WHITE RATS INDUCED BY PHENYLHYDRAZINE. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
N012211025_tesis_27-08-2024 cover1.jpg
Download (175kB) | Preview
N012211025_tesis_27-08-2024 bab 1-2.pdf
Download (691kB)
N012211025_tesis_27-08-2024 dp.pdf
Download (1MB)
N012211025_tesis_27-08-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 21 August 2026.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Indy Safitri. Efek Terapi Ekstrak Belut Sawah (Monopterus albus) Terhadap Disfungsi Hati dan Ginjal Tikus Putih Anemia Yang Diinduksi Fenilhidrazin (dibimbing oleh Yulia Yusrini Djabir dan Firzan Nainu).
Latar Belakang : Penelitian ini menganalisis efek terapi dari ekstrak belut sawah (Monopterus albus) terhadap disfungsi ginjal dan hati tikus putih anemia yang diinduksi menggunakan fenilhidrazin. Anemia merupakan kondisi dimana konsentrasi hemoglobin dalam darah lebih rendah dari normal dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan fisiologi tubuh. WHO melaporkan bahwa prevalensi anemia global pada anak-anak usia 6 - 59 bulan (39,8%), wanita tidak hamil usia 15 - 49 tahun (29,9%), dan terendah pada wanita yang hamil (36,5%). Anemia yang tidak teratasi dapat menimbulkan kerusakan jaringan, salah satunya hati dan ginjal. Belut sawah (Monopterus albus) mengandung mikro dan makro nutrien yang dapat membantu mengatasi kondisi anemia. Namun, belum ada penelitian yang membahas perbaikan yang terjadi pada disfungsi ginjal dan hati serta kondisi anemia yang diterapi menggunakan ekstrak belut sawah (Monopterus albus). Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek terapi dari ekstrak belut sawah (Monopterus albus) terhadap Disfungsi hati dan Ginjal pada Tikus putih anemia yang diinduksi fenilhidrazin. Metode : Penelitian ini menggunakan metode true eksperimental dengan pretest-posttest control-group design. Hasil : Analisis data menunjukkan perbaikan kadar SGPT dengan dosis 200 mg/kgBB dan 400 mg/kgBB sebesar 7,75 µ/L (p=0,020) dan 6 µ/L(p=0,766), pada SGOT dengan dosis 200 mg/kgBB dan 400 mg/kgBB sebesar 132,25 µ/L (0,000) dan 107 µ/L (0,001), pada kadar Ureum dengan dosis 200 mg/kgBB dan 400 mg/kgBB sebesar 21,25 mg/dL (p=0,021) dan 15 mg/dL (p=0,163), pada kadar Hb dengan dosis 200 mg/kgBB dan 400 mg/kgBb sebesar 6,9 g/dL (p=0,021) dan 4,78 g/dL, (p=0,021) dan pada kadar RBC dengan dosis 200 mg/kgBB dan 400 mg/kgBB sebesar 3,89x10^6/µL (p=0,004) dan 3,58 x10^6/µL (p=0,000). Sedangkan tidak terjadi perbaikan pada kadar kreatinin. Kesimpulan : Berdasarkan dari hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak belut sawah (Monopterus albus) dengan dosis 200 mg/kgBB mampu secara signifikan memberikan perbaikan kadar SGOT dan Ureum pada tikus anemia yang diinduksi fenilhidrazin. Terlihat perbaikan pada kadar SGPT, Hb dan RBC dibandingkan kelompok placebo meskipun secara statistik tidak signifikan.
Kata Kunci : Ekstrak Belut Sawah (Monopterus albus), Anemia, Disfungsi Hati, Disfungsi Ginjal, Ekstrak belut sawah, Fenilhidrazin,
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Swamp Eel Extract (Monopterus albus), Anemia, Liver Dysfunction, Kidney Dysfunction, Swamp eel Extract, Phenylhydrazine |
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Farmasi > Farmasi |
Depositing User: | stfathirah s |
Date Deposited: | 02 Oct 2024 03:06 |
Last Modified: | 02 Oct 2024 03:06 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/38063 |