Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Diabetes Melitus Pada Usia Produktif di Puskesmas Tamalanrea Makassar

Latar Belakang. Penyakit tidak menular merupakan masalah kesehatan yang cukup banyak di Indonesia. Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit tidak menular yang meningkat pesat di dunia maupun nasional dan telah menduduki sepuluh besar penyakit dengan kasus terbanyak dan menyebabkan kematian. Diketahui bahwa saat ini sebagian besar masyarakat usia produktif cenderung malas bergerak karena lebih tertarik dengan aktivitas menggunakan gadget atau online virtual, sehingga mereka enggan melakukan aktivitas fisik. Dampak dari perilaku ini adalah meningkatnya risiko obesitas dan rendahnya tingkat aktivitas fisik di masyarakat. Melakukan aktivitas fisik dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan mengurangi risiko penyakit tidak menular. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif analitik menggunakan pendekatan cross sectional, metode purposive sampling, sampel sebanyak 101 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Aktivitas fisik pasien diukur menggunakan kuesioner International Physical Acitvity Questionnaire (IPAQ) dan juga kadar gula darah sewaktu pasien dikumpulkan dari hasi uji lab puskesmas. Hasil. Pada penelitian ini digunakan uji korelasi antara dua variabel dengan menggunakan uji Spearman’s Rho dan didapatkan hasil p-value sebesar 0.765 (p>0,005) yang berarti tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dan diabetes melitus pada usia produktif.