PERSEPSI PEMERINTAH DAN TOKOH MASYARAKAT TERHADAP PERNIKAHAN USIA DINI “NON-EMERGENCY CASE” : STUDI KUALITATIF = PERCEPTIONS OF GOVERNMENT AND COMMUNITY LEADERS TOWARDS "NON-EMERGENCY CASE" EARLY MARRIAGE: A QUALITATIVE STUDY

Latar Belakang: Perkawinan dibawah umur berdampak pada tahap kehidupan selanjutnya. Peraturan tentang dispensasi nikah memberikan peluang meningkatnya kejadian ini. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pemerintah dan tokoh Masyarakat tentang pernikahan usia dini non-emergency case. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan rancangan fenomenologi. 10 orang dilibatkan sebagai informan penelitian berasal dari unsur pemerintah dan tokoh masyarakat dan dipilih dengan teknik purposive sampling. Teknik wawancara mendalam digunakan untuk mengumpulkan data. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan aplikasi Nvivo. Hasil: Penelitian ini mengungkap adanya persepsi positif dan negatif baik dari pemerintah maupun tokoh masyarakat antara lain permohonan dispensasi nikah diberikan untuk memenuhi kepentingan pemohon dan menghindari perbuatan tercela (perzinahan). Namun tetap disadari pernikahan dini memberikan dampak negative bagi pasangan muda. Kesimpulan: Undang-undang tentang pernikahan belum mampu menekan angka pernikahan usia dini. Perlu keterlibatan aktif dari berbagai lintas sektor untuk mencegah terjadinya pernikahan usia dini.

Keywords : Pernikahan Usia Dini, persepsi pemerintah, persepsi tokoh masyarakat, non-emergency case.