KARAKTERISTIK POLIP HIDUNG PADA PASIEN DENGAN RHINITIS ALERGI DAN NON ALERGI POLI THT RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR PERIODE JANUARI-DESEMBER 2022

Latar Belakang: Polip hidung adalah massa lunak yang bertangkai dalam rongga hidung yang terjadi akibat inflamasi mukosa. Rhinitis alergi menjadi salah satu predisposisi terjadinya polip hidung terbesar tetapi terdapat juga teori yang bertentangan dengan hal tersebut. Tujuan: Untuk mengetahui Karakteristik Polip Hidung Dengan Pasien Rhinitis Alergi dan Non Alergi di poli THT Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar Periode Januari-Desember 2022. Metode: Penelitian kualitatif deskriptif dengan data sekunder berupa data rekam medis pasien. Hasil: Pasien polip hidung non alergi (65.0%) lebih dominan daripada pasien rhinitis alergi (35.0%). Distribusi berdasarkan usia pada non alergi 51-60 tahun (46.2%) lebih dominan daripada rhinitis alergi 41-50 tahun (42.9%) dan 51-60 tahun (42.9%). Berdasarkan jenis kelamin pada laki-laki (71.4%) rhinitis alergi lebih dominan daripada non alergi (62.5%). Keluhan utama rhinitis alergi hidung tersumbat (71.4%) dan non alergi (46.2%). Perlangsungan keluhan 1-3 tahun non alergi (84.6%) lebih dominan daripada rhinitis alergi (42.9%). Pekerjaan yaitu wiraswasta pada rhinitis alergi (28.6%) lebih dominan daripada non alergi masing-masing pegawai swasta, petani, dan ibu rumah tangga (23.1%). Perluasan polip non alergi bilateral grade 2 (30.8%) lebih dominan daripada rhinitis alergi bilateral grade 3, unilateral grade 2, dan unilateral grade 3 dengan masing-masing (28.6%). Kesimpulan: Polip hidung dapat menyebabkan komplikasi yang mengurangi kualitas hidup. Penting untuk diketahui karakteristik polip pada pasien rhinitis alergi maupun non alergi agar mendapatkan penanganan yang lebih efektif.