Gambaran Kadar Zat Besi Pada Pasien Gagal Ginjal Stadium 5 Dengan Hemodialisis Di Unit Hemodialisa Rumah Sakit Umum Pusat DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar Tahun 2021

Latar Belakang: Ginjal mempunyai beberapa fungsi penting dalam tubuh manusia. Fungsi tersebut antara lain adalah mengeluarkan atau mengeksresikan produksi buangan dari dalam darah, seperti amonia dan urea, regulasi elektrolit, dan mempertahankan keseimbangan asam-basa. Gagal ginjal merupakan salah satu penyakit ginjal dimana ginjal tidak dapat mengeksresikan produksi buangan. Gagal ginjal terbagi menjadi 5. Terdapat gagal ginjal 1, 2, 3a, 3b, 4, dan 5. Hemodialisis adalah suatu terapi dimana fungsi ginjal untuk menyaring produksi buangan digantikan oleh alat artifisial. Anemia merupakan salah satu komplikasi terbanyak pada pasien dengan gagal ginjal (GGK). Anemia defisiensi zat besi merupakan kondisi dimana tidak terdapat jumlah zat besi yang cukup di dalam tubuh untuk membentuk suatu sel darah merah. Pasien gagal ginjal yang dengan hemodialisis (HD), sering dilakukan transfusi darah. Dampak transfusi darah adalah peningkatan kadar zat besi yang berlebihan.
Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data gambaran kadar zat besi pada pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisis di Unit HD Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar pada tahun 2021.
Metode Penelitian: Penelitian menggunakan metode deskriptif observasional berdasarkan data sekunder. Data sekunder berupa data rekam medis Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar untuk melihat gambaran kadar zat besi pada pasien gagal ginjal dengan hemodialisis di Unit HD Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar Tahun 2021.
Hasil Penelitian: Gambaran kadar zat besi pada pasien gagal ginjal dengan hemodialisis di unit HD rumah sakit umum pusat DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar tahun 2021 didapatkan 16 sampel penelitian pasien gagal ginjal dengan hemodialisis. Insidens terbanyak terjadi pada kelompok jenis kelamin perempuan yaitu 12 pasien (75%), kelompok usia tertinggi 51-60 atau dekade ke-5 sebanyak 6 pasien (37,5%), frekuensi hemodialisis terbanyak ≥2x/Minggu dengan 15 pasien (93,75%), dan frekuensi transfusi darah terbanyak adalah pernah dengan 12 pasien (75%).
Kesimpulan: Terdapat 16 sampel penelitian pasien gagal ginjal dengan hemodialisis pada tahun 2021. Insidens terbanyak terjadi pada kelompok jenis kelamin perempuan yaitu 12 pasien (75%), kelompok usia tertinggi 51-60 atau dekade ke-5 sebanyak 6 pasien (37,5%), frekuensi hemodialisis terbanyak ≥2x/Minggu dengan 15 pasien (93,75%), dan frekuensi transfusi darah terbanyak adalah pernah dengan 12 pasien (75%).