Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh dengan Kekuatan Otot Genggam dan Kekuatan Otot Tungkai pada Lanjut Usia di Puskesmas Tamalanrea Kota Makassar


Riswana, Riswana (2024) Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh dengan Kekuatan Otot Genggam dan Kekuatan Otot Tungkai pada Lanjut Usia di Puskesmas Tamalanrea Kota Makassar. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
R021201036_skripsi_14-05-2024 1-2.pdf

Download (4MB)
[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
R021201036_skripsi_14-05-2024 cover1.png

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
R021201036_skripsi_14-05-2024 dp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full text] Text (Full text)
R021201036_skripsi_14-05-2024.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)

Abstract (Abstrak)

Latar belakang. Menurut Kementrian Kesehatan (2021) bahwa lansia di Indonesia sekitar 27,1 juta orang, hampir 10% dari total penduduk dan di tahun 2050 diperkirakan terjadi peningkatan hingga 33,7 juta orang, sekitar 11,8% dari total penduduk. Penuaan diketahui berhubungan dengan perubahan komposisi tubuh seperti peningkatan massa lemak, penurunan massa bebas lemak dan otot rangka (Merchant et al., 2021). Penurunan IMT dalam hal ini massa otot secara signifikan pada lansia dipertimbangkan menjadi salah satu hal penting yang memicu menurunnya kapasitas dan aktivitas fungsional yang berdampak pada penurunan kualitas hidup lansia (Budiartha et al., 2019). Penelitian terkait hubungan indeks massa tubuh dengan kekuatan otot genggam dan kekuatan otot tungkai masih sangat sedikit dan masih belum jelas kepustakaannya sehingga dibutuhkan penelitian lanjutan terkait permasalahan tersebut. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dengan kekuatan otot genggam dan kekuatan otot tungkai pada lanjut usia di Puskesmas Tamalanrea, Kota Makassar. Metode. Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif yang menggunakan rancangan deskriptif analitik dengan metode pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel berdasarkan non probability sampling yaitu purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 90 sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Indeks massa tubuh diukur berdasarkan rumus berat badan dibagi tinggi badan kudrat dalam satuan meter, kekuatan otot genggam diukur menggunakan alat handgrip dynamometer, dan kekuatan otot tungkai diukur menggunakan 30s-Chair Stand Test. Hasil. Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa lansia di Puskesmas Tamalanrea Kota Makassar 51,1% memiliki IMT normal, 61,1% mengalami kelemahan otot genggam, dan 82,2% mengalami kelemahan pada otot tungkai. Hasil uji korelasi Somers’d menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh dengan kekuatan otot genggam (p=0.941 dan r=0.006) serta tidak terdapat hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh dengan kekuatan otot tungkai (p=0.476 dan r=0.049). Hal ini menunjukkan bahwa lansia dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) normal maupun abnormal memiliki resiko yang sama dalam penurunan kekuatan otot genggam dan kekuatan otot tungkai. Kesimpulan. Maka disimpulkan tidak terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan kekuatan otot genggam dan kekuatan otot tungkai pada lanjut usia di Puskesmas Tamalanrea, Kota Makassar.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Lansia; Kelemahan otot; Indeks Massa Tubuh (IMT); Kekuatan otot genggam; Kekuatan otot tungkai
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions (Program Studi): Fakultas Keperawatan > Fisioterapi
Depositing User: Andi Milu
Date Deposited: 21 Oct 2024 00:08
Last Modified: 21 Oct 2024 00:08
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/37976

Actions (login required)

View Item
View Item