ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN MULTIDRUG RESISTANT TUBERCULOSIS (MDR-TB) DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BBKPM) KOTA MAKASSAR = ANALYSIS OF RISK FACTORS MULTIDRUG RESISTANT TUBERCULOSIS (MDR-TB) IN BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BBKPM) MAKASSAR CITY


Burhan, Siti Latifah (2024) ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN MULTIDRUG RESISTANT TUBERCULOSIS (MDR-TB) DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BBKPM) KOTA MAKASSAR = ANALYSIS OF RISK FACTORS MULTIDRUG RESISTANT TUBERCULOSIS (MDR-TB) IN BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BBKPM) MAKASSAR CITY. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
K012221043_tesis_07-06-2024 cover1.png

Download (418kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
K012221043_tesis_07-06-2024 1-2.pdf

Download (4MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
K012221043_tesis_07-06-2024 dp.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
K012221043_tesis_07-06-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 26 September 2026.

Download (6MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang. Multidrug Resistant Tuberculosis (MDR-TB) masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang menyebabkan angka kesakitan dan mortalitas yang tinggi di Indonesia. Indonesia menempati urutan ke lima di antara 30 negara dengan beban MDR-TB terberat di dunia. Pada tahun 2020, estimasi insiden kasus MDR-TB sebesar 24.000 kasus (8,8 per 100.000 penduduk) mengalami peningkatan pada tahun 2021 menjadi 28.000 kasus (10 per 100.000 penduduk). Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh faktor risiko kejadian MDR-TB. Metode. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus-kontrol dan dilaksanakan di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Kota Makassar. Sampel sebanyak 132 orang yang terdiri dari 66 kasus dan 66 kontrol. Analisis data menggunakan program STATA versi 14 dengan uji Odds Ratio dan regresi logistik. Hasil. Analisis regresi logistik menunjukkan bahwa faktor risiko yang signifikan terhadap kejadian MDR-TB adalah riwayat pengobatan sebelumnya (AOR=8,46, CI 95%: 3,278-21,858), dahak BTA (AOR=6,40, CI 95%: 2,525-16,260), dan efek samping obat (AOR=3,45, CI 95%: 1,008-11,867). Riwayat pengobatan sebelumnya dengan kasus kambuh/putus berobat/gagal pengobatan, dahak BTA+, dan efek samping obat kategori berat memiliki kemungkinan 95,9% mengalami MDR-TB. Kesimpulan. Penelitian ini menemukan riwayat pengobatan sebelumnya, dahak BTA, efek samping obat merupakan faktor risiko kejadian MDR-TB. Strategi DOTS yang efektif terutama dalam hal pengendalian efek samping obat, pengendalian dan pendampingan pasien yang sembuh. Petugas MDR-TB dan pendamping pasien Yamali-TB bekerja sama untuk mengendalikan dan mencegah MDR-TB.

Keywords : MDR-TB, riwayat pengobatan sebelumnya, dahak BTA, efek samping obat

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: MDR-TB, Previous TB treatment, AFB sputum, Adverse drug-event.
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kesehatan Masyarakat > Kesehatan Masyarakat
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 15 Oct 2024 05:30
Last Modified: 15 Oct 2024 05:30
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/37878

Actions (login required)

View Item
View Item