Model Pemberdayaan Tenaga Kerja Lokal dan Implikasinya Terhadap Kesejahteraan Subjektif dan Kapabilitas Global Karyawan: Studi Pada Karyawan Lokal Perusahaan Manufaktur di Kota Tangerang = Local Labor Empowerment Model and Its Implication for the Subjective Welfare and Global Capabilities of the Labor: Study of Local Employees of Manufacturing Companies in Tangerang City

ABSTRAK

Ujang Hendra Gunawan, Model Pemberdayaan Tenaga Kerja Lokal dan Implikasinya terhadap Kesejahteraan Subjektif dan Kapabilitas Global Tenaga Kerja: Studi pada Karyawan Lokal Perusahaan Manufaktur di Kota Tangerang (dibimbing oleh Nuraeni Kadir, Abdul Rahman Kadir, dan Muhammad Sobarsyah).

Penelitian ini bertujuan untuk (1) memahami historis yang melatarbelakangi keberhasilan tenaga kerja lokal pada karyawan lokal perusahaan manufaktur di Kota Tangerang; (2) memahami persepsi tenaga kerja lokal dalam pembentukan kesejahteraan subjektif untuk meningkatkan produktivitas kerja; dan (3) membentuk dan menjelaskan model pengembangan sumber daya lokal agar mampu bersaing secara global.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif eksplorasi. Sampel dari perusahaan dari kawasan insdustri Jatake yang beroperasi di Kota Tangerang, Banten, dengan informan/partisipan sebanyak 5 orang (tenaga kerja local).
Jenis penelitian ini kualitatif eksplorasi yaitu studi kasus dengan mengevaluasi atau menganalisis secara mendalam isu pemberdayaan tenaga kerja lokal. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini yaitu gabungan model analisis Creswell dan Spradley untuk analisis domain dan taksonomi hasil wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan tenaga kerja lokal pada perusahaan ditentukan oleh rekrutmen, pelatihan, pengembangan karir, keadilan dalam perusahaan serta pemberdayaan lokal. Kesejahteraan subjektif diperoleh melalui peningkatan jabatan tenaga kerja lokal, peningkatan rasio penggunaan tenaga kerja lokal, dan kemampuan tenaga kerja lokal yang berstandar global. Pengembangan sumber daya lokal dilakukan melalui penerapan domain status sosial ekonomi rendah, domain sauvinisme, dan domain tersedianya pelatihan atau pengembangan terstruktur agar tenaga kerja lokal menjadi sumber daya manusia yang dapat bersaing di tingkat local. Model pemberdayaan tenaga kerja local yang efektif mampu meningkatkan kesejahteraan subjektif dan sikap sauvinisme kedaerahan mampu mendorong tercapainya daya saing global dan peningkatan kinerja.