BENTUK,MAKNA DAN FUNGSI PAMALI SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN NELAYAN PURSE SEINE KELURAHAN PANYULA KECAMATAN TANETERIATTANG TIMUR KABUPATEN BONE

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk pemali sebagai nilai kearifan lokal di Kelurahan Panyula Kecamatan Bone di Kecamatan Tanete Riattang Timur , menganalisis bagaimana makna pemali terhadap perilaku masyarakat Kelurahan Panyula,bagaimana fungsinya dan apakah berpengaruh terhadap pendapatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu mendeskripsikan bentuk, fungsi dan makna pemali verbal dan non verbal serta pengaruhnya terhadap pendapatan. Pengumpulan data dilakukan melalui survei dan wawancara langsung dengan masyarakat pesisir di Kelurahan Panyula. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa. Bentuk verbal pengawal pemali masyarakat pesisir Kelurahan Panyula, antara lain: Kata Cappu/Tena/De'gaga (selesai), Tassala (lepas), Pettu (putus), Cappak (ujung pantat), dan Mate (mati) aqgeaq -geaq (berselisih), Abbaju eja je'ne-je'ne ri tamparanga dan (mandi di pantai pakai baju merah) Appoloi bangi, (bersiul). Dan masyarakat pemali pesisir non verbal di Kabupaten Maros, antara lain: Tettong ribawang/Ammenteng ritimugang. (berdiri di depan pintu) Aqboko (mundur). Tinro mopang atau tinro mappang. (tidur telungkup). Appatinompang (wadah menghadap ke bawah), Pasampo ulu atau Songko Punggawa, (penutup kepala). Nipiralluangi par'riolo kanang. (melangkah dengan kaki kanan), makna pemali menunjukkan makna religius dan makna sosial dan fungsi pemali menunjukkan bahwa fungsinya untuk melindungi diri sendiri dan sebagai fungsi budaya.