ANALISA KEKUATAN LENTUR DAN DAMPAK LINGKUNGAN PADA BETON YANG TERBUAT DARI DAUR ULANG LIMBAH PLASTIK POLYPROPYLENE SEBAGAI AGREGAT HALUS = Analysis of Flexural Strength and Environmental Impact of Concrete Made from Recycled Polypropylene Plastic Waste as Fine Aggregate

Dalam beberapa dekade terakhir, beton telah menjadi bahan bangunan utama di Indonesia, dengan kontribusi signifikan terhadap emisi CO2. Limbah material, terutama plastik, adalah salah satu penyebab utama kerusakan ekosistem karena sulitnya mendaur ulang dan terbatasnya penggunaan kembali material. Inovasi seperti penggunaan sampah plastik polypropylene sebagai bahan penyusun beton memiliki potensi besar untuk mengurangi dampak lingkungan dan menangani krisis manajemen sampah plastik secara berkelanjutan. Penelitian ini menggambarkan studi yang dirancang untuk memverifikasi apakah beton yang disisipkan dengan daur ulang Polypropylene (PP) merespons kekuatan lentur dan mengestimasi dampak lingkungan seperti Global Warming Potential (GWP), Abiotic Depletion Potential (ADP), Acidification Potential (AP), and Eutrophication Potential (EP). Sebagai alternatif penggunaan agregat halus, butiran plastik PP disisipkan dengan volume 10%, 20%, dan 30%. Kekuatan lentur diuji setelah 28 hari perawatan. Penyisipan PP ke dalam campuran beton tradisional menyebabkan penurunan kekuatan lentur yang dapat diabaikan, dan beberapa temuan masih berada dalam batas yang dapat diterima. Ambang penurunan yang diizinkan adalah 25% sesuai yang ditentukan oleh SAI, sehingga penggunaan optimal PP adalah 10%, 20%, dan 30% pada rasio fas 0,45 serta 10% dan 20% pada rasio fas 0,55. Beton dengan pengujian non-destructive UPV mengalami penurunan akibat PP, hasil pengujian menunjukkan beton masih tergolong kualitas yang baik. Terjadi peningkatan dampak lingkungan dari penelitian ini yang menunjukkan pengaruh tidak signifikan pada beberapa variasi, sehingga menjadikannya material yang ramah lingkungan.

Keywords : Pelet polypropylene (PP), kekuatan lentur, dampak lingkungan, kinerja lingkungan.