TANGGUNG JAWAB TENAGA KESEHATAN DALAM MENJAGA RAHASIA MEDIS

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keadaan yang memperbolehkan pembukaan rahasia medis di media sosial dan menganalisis tanggung jawab hukum tenaga kesehatan terhadap kewajiban menjaga rahasia medis di media sosial.

Penelitian ini merupakan penelitian normatif, didasarkan pada bahan hukum utama dengan mempelajari teori-teori, konsep-konsep, asas-asas, dan undang-undang yang relevan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Seluruh bahan hukum yang diperoleh dalam penelitian ini kemudian dianalisis secara kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembukaan rahasia medis hanya dapat dilakukan atas kepentingan kesehatan pasien, permintaan pasien sendiri, penegakan hukum, penegakan etik atau disiplin, dan kepentingan umum. Rahasia medis hanya dapat dibuka di media sosial jika dibuka sendiri oleh pasien, dibuka oleh orang lain atas izin pasien, dan jika digunakan sebagai hak jawab tenaga kesehatan atau fasilitas pelayanan kesehatan yang dituntut oleh pasien dan disebarluaskan di media sosial. Tenaga kesehatan sebagai subjek hukum memiliki kewajiban hukum yang timbul karena profesinya dan kewajiban hukum yang timbul dari perjanjian terapeutik. Tanggung jawab tenaga kesehatan menjaga rahasia medis telah diatur oleh peraturan perundang-undangan, kode etik profesi, dan sumpah jabatan sehingga menjadi tanggung jawab mutlak yang melekat kepada dirinya dimanapun berada, termasuk di media sosial. Tenaga kesehatan yang membocorkan rahasia medis, baik sengaja atau tidak, dapat dimintai pertanggungjawabannya. Penanaman kesadaran akan kewajiban berprilaku profesional di media sosial akan mempengaruhi pemenuhan tanggung jawab tenaga kesehatan. Apabila kewajiban menjaga rahasia medis tersebut dilanggar maka dapat dikenakan sanksi etik, sanksi pidana, sanksi perdata, dan sanksi administratif.