PERILAKU TEKAN BETON GEOPOLYMER BERBAHAN DASAR FLY ASH DENGAN PENAMBAHAN SERAT PLASTIK PET = COMPRESSIVE BEHAVIOR OF FLY ASH-BASED GEOPOLYMER CONCRETE WITH THE ADDITION OF PET PLASTIC FIBERS

Kebutuhan material untuk konstruksi terus meningkat seiring dengan perkembangan zaman. Beton memiliki peranan yang penting dalam pembangunan infrastruktur. Namun, akhir-akhir ini sering kali mendapat kritik oleh pemerhati kelestarian lingkungan yang disebabkan oleh emisi gas karbon dioksida (CO2) pada saat produksi semen yang berdampak pada penipisan lapisan ozon hingga pemanasan global. Selain itu juga, jumlah limbah industri dan organik terus meningkat dari tahun ke tahun. Kurangnya upaya dalam proses pendauran ulang limbah menjadi material yang bernilai menjadi fokus utama dalam menuju Indonesia Emas 2045. Pada penelitian ini, beton geopolymer berbahan dasar fly ash dikombinasikan dengan rice husk ash sebesar 5% yang divariasikan dengan serat plastik PET untuk komposisi 0%, 0.25%, 0.5%, dan 0.75%, kemudian dilakukan evaluasi terhadap perilaku tekan, modulus elastisitas, dan pola retak. Benda uji berbentuk silinder dengan dimensi 100 mm x 200 mm and diuji pada umur 7 dan 28 hari setelah moist curing. Hasil uji tekan diperoleh bahwa penambahan PET menurunkan nilai kuat tekan rata-rata 24.22% untuk setiap penambahan 0.25% PET pada komposisi 0.25% dan 0.5%, namun terjadi peningkatan sebesar 10.91% pada komposisi 0.75% terhadap 0.5%. Selanjutnya, analisa perhitungan nilai modulus elastisitas menjelaskan bahwa persamaan secara teori dengan persamaan E(1a) = 4700√(f'c) dan E(1b) = wc1.5 x 0.043√(f'c) dari ACI 318M – 19 memberikan hasil yang mendekati dengan persamaan eksperimental E(2b) = 1.486 (ρc)2 (f’c)1/3 x 10-3 dari Noguchi dkk. (2009). Adapun pola retak untuk variasi PET 0% dan 0.25% dominan pola retak geser dan/atau kerucut, sedangkan pada PET 0.5% dan 0.75% dominan pola retak kolom.

Keywords : Beton geopolymer, serat plastik PET, fly ash, dan kuat tekan