Model Infrastruktur Berkelanjutan Pada Penanganan Permukiman Kumuh di Kecamatan Wolio Kota Baubau

Semakin meningkatnya permukiman kumuh di kecamatan Wolio kota Baubau dalam 10 tahun terakhir, namum model skema penanganan infrastrukturnya belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi permukiman kumuh di Kecamatan Wolio Kota Baubau, mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terbentuknya permukiman kumuh yang ada di Kecamatan Wolio Kota Baubau serta mengetahui dan menemukan model perbaikan infrastruktur melalui pendekatan berkelanjutan dalam penanganan permukiman kumuh di Kecamatan Wolio Kota Baubau. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif berdasarkan penilaian indikator kumuh dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 14/PRT/M/2018 dan analisis SWOT. Data-data penelitian selanjutnya diolah menggunakan Microsoft Excel 2020. Kekumuhan tertinggi berada di kelurahan Bataraguru kecamatan Wolio kota Baubau dengan luas 10.34 Ha yang mencakup 11 RT dalam 5 RW. Nilai tingkat kekumuhan seluruhnya sebesar 18 (delapan belas) atau dengan rata-rata nilai sektoral kekumuhan sebesar 17.63% dan tergolong kumuh ringan dengan pertimbangan lain berpotensi menjadi kumuh tinggi yang disebabkan oleh faktor geografis dan demografis serta faktor sosial ekonomi sehangga penangananya dapat dilakukan dengan cara pemugaran dan peremajaan. Hasil analisis SWOT menunjukan nilai kekuatan yang dimiliki sebesar 2.94 sedangkan kelemahan memiliki skor sebesar 1.88. Selain itu, peluang memiliki skor sebesar 4.00 dan ancaman memiliki skor sebesar 1.22. Model skema infrastruktur berkelanjutan menitikberatkan kemanfaatan infrastruktur pada peningkatan ekonomi sosial masyarakat. Penanganan permukiman kumuh di kecamatan Wolio Kota Baubau dapat dilakukan melalui perbaikan dan peningkatan infrastruktur dasar menggunakan pendekatan berkelanjutan dengan memanfaatkan lahan yang tersedia. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai konsep penanganan permukiman kumuh dengan menggunakan model skema infrastruktur berkelanjutan.