Produktivitas dan Komposisi Jenis Ikan Hasil Tangkapan Bagan Perahu Diperairan Selat Makassar Kabupaten Barru Sulawesi Selatan

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan produktivitas penangkapan bagan perahu dan mendeskripsikan komposisi jenis ikan hasil tangkapan bagan perahu. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni – Agustus 2022, bertempat di perairan Selat Makassar, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode studi kasus. Studi kasus dilakukan pada 1 (satu) unit bagan perahu. Penentuan bagan perahu yang dijadikan sampel pada penelitian ditentukan dengan cara purposive sampling, yaitu ditentukan dengan cara acak. Metode pengambilan data dilakukan dengan mengikuti langsung operasi penangkapan ikan bagan perahu selama 30 trip penangkapan. Hasil penelitian ini menunjukkan Produktivitas bagan perahu selama pengambilan data yang tertinggi sebesar 1,88 kg/menit dan terendah 0,02 kg/menit. Ratarata produktivitas sebesar 0,65 kg/menit. Jika ditinjau dari aspek waktu hauling penangkapan terlihat bahwa pada hauling 1 rata-rata produktivitas penangkapan sebesar 0,41 kg/menit. Produktivitas tertinggi terjadi pada trip 29 dengan nilai 1,27 kg/menit . Produktivitas terendah terjadi pada trip 28 dengan nilai 0,02 kg/menit. Pada hauling 2 ratarata produktivitas penangkapan sebesar 0,92 kg/menit. Produktivitas tertinggi yakni pada trip 16 dengan nilai 1.88 kg/menit Produktivitas terendah terjadi pada hasil tangkapan terendah yakni pada trip 9 dengan nilai 0,17 kg/menit. Hasil tangkapan alat tangkap bagan perahu di perairan kabupaten Barru terdapat 10 jenis yang tertangkap, di mana ikan yang dominan tertangkap sebanyak 4 jenis yaitu ikan teri ( Stolephorus sp ), tembang (Sardinella sp), peperek ( Leiognatus equulus ) dan layang ( Decapterus ruselli ) dan hasil tangkapan paling sedikit adalah jenis kepiting ( porthunus sp ). komposisi hasil tangkapan tertinggi selama pengambilan data adalah ikan teri ( Stolephorus sp ) sebanyak 5232 kg dengan persentase 53,5%, sedangkan komposisi hasil tangkapan terendah yakni kepiting ( porthunus sp ) sebanyak 8 kg dengan persentase 0,1%.