ANALISIS FUNGSI PRODUKSI PADA USAHA TERNAK ITIK DI KABUPATEN SOPPENG

Di Kabupaten Soppeng, populasi itik dan produksi telur meningkat dari tahun ke tahun. Namun, daging itik berkontribusi lebih kecil dari total daging unggas, dan produksi telur itik masih rendah, hanya 14,50% dari total telur unggas. Terdapat beberapa variabel yang dapat mempengaruhi jumlah telur itik yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik peternak dan karakteristik usaha peternakan, penggunaan input produksi itik dan tingkat efisiensi alokatif terhadap peningkatan produksi itik petelur. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Soppeng. Kami menganalisis tujuan pertama dengan menggunakan model regresi logistik biner dan menganalisis tujuan kedua dan ketiga dengan menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas dan analisis efisiensi alokatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti umur, pendidikan terakhir, pengalaman beternak, luas kandang, sumber air, dan kepemilikan ternak memiliki dampak positif dan signifikan terhadap peningkatan produksi itik. Sebaliknya, faktor-faktor seperti jenis kelamin, jumlah tanggungan keluarga, luas penggembalaan, kehilangan itik, obat-obatan dan vitamin memiliki dampak negatif dan signifikan terhadap peningkatan produksi itik. Penggunaan variabelvariabel seperti luas penggembalaan, luas kandang, kepemilikan ternak, dan curahan waktu kerja meningkatkan produksi itik. Sebaliknya, variabel pakan dan jarak sawah ke rumah peternak memiliki dampak yang signifikan dan negatif terhadap produksi itik. Namun, meningkatkan efisiensi penggunaan lahan penggembalaan, area kandang, dan curahan waktu kerja sangat penting untuk mengoptimalkan produktivitasnya. Di sisi lain, kita perlu mengurangi penggunaan pakan dan memperpendek jarak antara sawah dan rumah peternak. Melalui pemanfaatan sumber daya yang lebih baik, kami mengharapkan adanya peningkatan yang signifikan dalam produksi dan pendapatan peternak itik di Kabupaten Soppeng.