THE APPLICATION OF PIERCING THE CORPORATE VEIL PRINCIPLES IN DECISION DISTRICT COURT NUMBER 95/Pdt.G/2017/PN.JKT.SEL AND 47/Pdt.G/2021/PN.MTR = THE APPLICATION OF PIERCING THE CORPORATE VEIL PRINCIPLES IN DECISION DISTRICT COURT NUMBER 95/Pdt.G/2017/PN.JKT.SEL AND 47/Pdt.G/2021/PN.MTR

AGIZAH DHIYA SYADZWINA (B011191069), dengan judul "The Application of Piercing The Corporate Veil Principles in Decision of District Court Number 95/Pdt.G/2017/Pn.Jkt.Sel and 47/Pdt.G/2021/Pn.Mtr". Dibimbing oleh Oky Deviany dan Andi Suci Wahyuni.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengemukakan dasar pertimbangan hakim dalam menerapkan atau tidak menerapkan prinsip pericing corporate veil pada Putusan Nomor 95/PDT.G/2017/PN.JKT.SEL dan Putusan Nomor 47/PDT.G/2021/PN.MTR serta untuk menganalisis penerapan prinsip piercing corporate veil dalam Putusan Nomor 95/PDT.G/2017/PN.JKT.SEL dan Putusan Nomor 47/PDT.G/2021/PN.MTR apakah telah memenuhi kepastian hukum.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah tipe penelitian normatif dengan pendekatan undang-undang, pendekatan konseptual, dan pendekatan kasus yang menggunakan analisis deduktif dalam menganalisis isu hokum yang diangkat untuk kemudian memberikan preskripsi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Pada Putusan Nomor 95/Pdt.G/2017/PN.Jkt Sel dan Putusan Nomor 60/Pdt.G/2016/PN. Jkt Bar telah memenuhi kepastian hukum dalam hal penerapan prisnip piercing corporate veil kepada organ perseroan berdasarkan sejauh mana tindakan atau perbuatan organ perseroan dalam perkaranya. Sedangkan dalam Putusan Nomor 47/Pdt.G/2021/PN.Mtr belum memenuhi kepastian hokum sebab, putusan yang diputuskan secara verstek sehingga informasi dari tergugat sangat minim untuk menelaah sejauh mana peran organ perseroan dalam wanprestasi yang dilakukan oleh perseroan; 2) dasar pertimbangan hakim dalam menerapkan prinsip piercing corporate veil dalam perkara wanprestasi oleh perseroan yaitu adanya tindakan dari organ perseroan yang secara nyata melanggar konsep pemisahan harta dan pemisahan tanggungjawab dalam Perseroan Terbatas serta organ perseroan menjadikan Perseroan Terbatas sebagai alter ego dengan secara sukarela menjadi penjamin dalam jaminan perorangan (personal guarantee/borgtocht) dan melepaskan hak-hak istimewa sebagai penjamin atas perikatan perseroan.

Kata Kunci: Organ Perseroan, Perseroan Terbatas, Piercing Corporate Veil;