EVALUASI LAHAN USAHA PETERNAKAN SAPI POTONG PROGRAM DESA KORPORASI SAPI KEMENTERIAN PERTANIAN DI KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG PROVINSI SULAWESI SELATAN

SUBAEDY YUSUF. Evaluasi Daya Dukung Lahan Usaha Peternakan Sapi Potong Program
Desa Korporasi Sapi Kementerian Pertanian Di Kabupaten Sidenreng Rappang Provinsi
Sulawesi Selatan (Dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. Hazairin Zubair, MS., dan Dr. Samsu Arif, M.Si. )
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi wilayah yang berhubungan dengan
kemampuan fisik lingkungan dan daya dukung lahan untuk menjamin produktifitas ternak dan
tanaman hijauan pakan ternak dalam rangka mendukung pengembangan peternakan sapi
potong pada program desa korporasi sapi (DKS) di Kabupaten Sidenreng Rappang. Metode
penelitian yang digunakan adalah kajian literatur, data instansi terkait dan pengambilan data
pada pengelola program DKS. Analisis data spasial terhadap topografi dan iklim menggunakan
software ArcGis Pro 10.8, dan untuk kemampuan daya dukung lahan serta dinamika populasi
dihitung menggunakan persamaan indeks daya dukung bahan kering, kepadatan ternak,
location quotient, dan kapasitas peningkatan populasi ternak serta deskripsi pelaksanaan
program DKS. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh Kesesuaian ekologis lahan untuk ternak
sapi potong dan tanaman HPT berdasarkan parameter syarat optimal yaitu temperatur, curah
hujan, kelembaban, elevasi, dan kelerengan sesuai untuk peruntukan lokasi pengembangan
peternakan. Potensi sumber daya wilayah dan kemampuan suatu wilayah dengan parameter
daya dukung bahan kering, IDD dan LQ bahan kering mendukung pengembangan kawasan
peternakan melalui Program DKS. Pola ruang wilayah pengembangan melalui pendekatan
kepadatan usaha tani, kepadatan wilayah, dan kepadatan ekonomi umumnya berada dalam
kategori padat. Daya tampung ternak (ST) dan KPPTS (ST) pada wilayah program DKS
sangat memadai untuk peningkatan populasi ternak. Evaluasi program DKS yang ditinjau dari
aspek kesesuaian lokasi sesuai dengan arahan dan pedoman pelaksanaan program DKS.
Sementara pada aspek teknis meliputi input, proses, output, outcome dan impact
dilaksanakan sesuai dengan pedoman yang tertera dalam Peraturan Menteri Pertanian
Nomor 18/permentan/RC.040/4/2018 tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Pertanian
Berbasis Korporasi Petani.