STRUKTUR UKURAN IKAN HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP MENGGUNAKAN LAMPU 650 WATT DI PERAIRAN PANGKEP

Hasil tangkapan menggunakan pancing ulur kualitasnya lebih terjaga dan cukup selektif terhadap hasil tangkapan, oleh karena itu kegiatan penangkapan dilakukan secara bebas mulai dari ukuran yang kecil sampai ke ukuran besar. Nelayan melakukan penangkapan ikan kapan dan dimana saja, sehingga dikhawatirkan akan mengganggu kelestarian populasinya apabila tidak dikendalikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis hasil tangkapan ikan dan frekuensi kemunculan ikan hasil tangkapan pancing ulur dan struktur ukuran ikan layak tangkap berdasarkan daerah penangkapan di perairan Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar. Penelitian berlangsung April – Mei 2023. Jumlah data sebanyak 1173 ekor terdiri 12 jenis ikan yang ditangkap pada kisaran kedalaman 30-40 meter, 60-70 meter, dan 90-100 meter yang didapatkan melalui observasi mengikuti proses penangkapan ikan dan metode interview (wawancara) kepada nelayan. Data hasil tangkapan dianilisis menggunakan bantuan software Microsoft Excel. Hasil penelitian komposisi jenis ikan hasil tangkapan pancing ulur memiliki frekuensi dominan berdasarkan kedalaman daerah penangkapan ikan dengan kedalaman 30-40 meter Ikan yang tertangkap ada 8 jenis, dengan hasil tangkapan terbanyak yaitu, ikan kurisi (Aphareus rutilans), untuk kedalaman 60-70 meter ikan yang tertangkap ada 12 jenis ikan dengan hasil tangkapan domnan yaitu, ikan ikan kurisi (Aphareus rutilans), untuk kedalaman 90-100 ikan yang tertangkap ada 8 jenis ikan, dengan hasil tangkapan terbanyak kakap merah (Lutjanus malabaricus). Ditemukan 12 jenis ikan yang bervariasi struktur ukuran berdasarkan kedalaman. Pada ikan kurisi ditemukan semakin dalam perairan jumlah ikan yang tertangkap semakin sedikit tetapi ukurannya semakin besar. Perbedaan kedalaman memberikan struktur ukuran yang lebih besar dan juga berkolerasi terhadap tingkat layak tangkap dari hasil tangkapan.