Ekspresi Osteonectin Pada Pulpa Gigi Kelinci New Zealand (Oryctolagus Cuniculus) Yang Terinflamasi Setelah Aplikasi Pasta Cangkang Telur Ayam Ras (Gallus sp). = Expression of Osteonectin in Inflammed Tooth Pulp of New Zealand Rabbit (Oryctolagus cuniculus) After Application of Broiler Chicken Eggshell (Gallus sp).

Latar Belakang: Pada pulpa yang terinflamasi akibat cedera dan kehilangan struktur mineral diperlukan suatu upaya terapi untuk mempertahankan vitalitas pulpa dengan merangsang terbentuknya dentin reparatif. Osteonectin berperan penting dalam proses mineralisasi dan pengikatan kolagen, serta memainkan peran dalam diferensiasi menjadi sel pembentuk jaringan keras. Proses mineralisasi dapat terjadi melalui unsur kalsium yang berperan penting di dalamnya. Pasta cangkang telur ayam ras memiliki komposisi utama kalsium karbonat (CaCO3) yang tinggi, kalsium fosfat, magnesium karbonat dan bahan-bahan organik. Kandungan kalsium, fosfat dan magnesium dalam cangkang telur ayam memiliki fungsi dalam proses remineralisasi jaringan keras tulang dan gigi. Tujuan: mengetahui perbedaan ekspresi osteonectin pada pulpa gigi kelinci New Zealand (Orictolagus cuniculus) yang terinflamasi setelah aplikasi pasta cangkang telur ayam ras (Gallus sp). Metode: Penelitian eksperimental laboratoris dengan desain penelitian post-test with control group. Sampel adalah 24 sampel kelinci yaitu: K- (kelompok negatif), K+ (kalsium hidroksida), P35 (pasta cangkang telur ayam ras konsentrasi 35%), dan P40 (pasta cangkang telur ayam konsentrasi 40%) yang akan dievaluasi dalam periode waktu 7, 14 dan 21 hari dengan pemeriksaan imunohistokimia. Data dianalisis menggunakan uji ANOVA dan Post-Hoc LSD. Hasil penelitian: Hasil uji Anova menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan (p<0.05) terhadap tingkat ekspresi osteonectin antara ke-4 kelompok pada semua hari pengamatan (p<0,05). Adapun perbandingan eskpresi osteonectin antar dua kelompok perlakuan berdasarkan hari pengamatan dengan menggunakan uji post-hoc LSD menunjukkan bahwa antara kelompok perlakuan P35 dan P40 dengan kontrol memperlihatkan perbandingan yang signifikan (p<0.05). Namun, perbandingan di antara dua kelompok P35 dengan P40 tidak memperlihatkan perbedaan yang signifikan (p>0.05). Kesimpulan: Terdapat peningkatan ekspresi osteonectin yang signifikan antara kelompok perlakuan P35 dan P40 terhadap kalsium hidroksida.