Pengaruh Perhutanan Sosial Terhadap Perubahan Penutupan Lahan di Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tangka dan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Ulubila = Effect of Social Forestry on Land Cover Change in Tangka Forest Management Unit and Uubila Forest Management Unit

Perhutanan Sosial adalah sistem pengelolaan hutan lestari yang dilaksanakan dalam kawasan hutan negara yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat sebagai pelaku utama untuk meningkatkan kesejahteraannya dan keseimbangan lingkungan. KPH Tangka terletak di Kabupaten Sinjai dan KPH Ulubila terletak di Kabupaten Bone. Dimana data Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sinjai Tahun 2002, terdapat potensi areal yang sudah diokupasi oleh warga sekitar 4.261,5 ha. Selain itu, di Kabupaten Bone sering terjadi longsor dan pohon tumbang dikarenakan jalan. Maka dari itu, dilakukan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh perhutanan sosial terhadap perubahan penutupan lahan sebagai bahan acuan untuk meminimalisir hal-hal tersebut terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perubahan penutupan lahan, membandingkan perubahan penutupan lahan berdasarkan skema, dan mengidentifikasi faktor penyebab perubahan penutupan lahan di KPH Tangka dan KPH Ulubila. Metode yang dilakukan adalah dengan mengoverlay data penutupan lahan tahun baseline hingga sekarang. Hasil dari penelitian ini adalah perubahan penutupan lahan yang terjadi pada areal perhutanan sosial di KPH Tangka dan KPH Ulubila mengalami peningkatan penutupan berupa hutan. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa skema hutan desa lebih baik untuk digunakan dibandingkan hutan kemasyarakatan karena peningkatan luas hutan lebih besar. Penyebab dari terjadinya perubahan penutupan lahan adalah terlaksananya tata kelola kawasan yang baik, kegiatan konservasi. Akan tetapi, terdapat juga kegiatan perambahan hutan, seperti mematikan pohon dengan cara meracuni akar pohon oleh oknum yang dapat menyebabkan pohon tumbang secara perlahan.