PERILAKU LENTUR BALOK BETON PERBAIKAN MENGGUNAKAN GROUTING PADA SELIMUT BETON DENGAN PERKUATAN WIREMESH=FLEXURAL BEHAVIOR OF REINFORCED CONCRETE BEAMS REPAIRED USING GROUTING ON CONCRETE COVER WITH WIREMESH REINFORCEMENT

Seiring bertambahnya umur dan temperatur, elemen-elemen yang ada pada struktur dapat mengalami penurunan kualitas yang dapat disebabkan oleh beberapa aspek yang salah satunya adalah akibat pengaruh lingkungan yang menyebabkan terjadinya korosi. Korosi pada struktur dapat mengakibatkan pengelupasan selimut beton atau spalling yang jika dibiarkan terlalu lama akan berdampak penurunan kualitas struktur secara keseluruhan sehingga akan dibutuhkan penanganan baik dengan metode perbaikan maupun perkuatan struktur. Grouting menjadi salah satu solusi yang paling sering digunakan untuk mengatasi masalah spalling karena memiliki kualitas yang hampir menyerupai performa beton pada umumnya. Beberapa penelitian terdahulu telah mencoba menggabungkan material grouting dengan material perkuatan lain agar dapat menghasilkan performa material perbaikan sekaligus mampu menjadi material perkuatan pada balok namun hal ini dinyatakan mengalami kegagalan. Untuk menutupi kekurangan tersebut dibutuhkan baja tulangan tambahan dengan wiremesh untuk memungkinkan adanya peningkatan kinerja ikatan dan durabilitas elemen struktur secara keseluruhan. Penelitian ini akan melihat efek penggunaan wiremesh pada beton perbaikan (grouting) dengan tujuan menganalisis perilaku lenturnya balok dengan melihat pola retak dan mode kegagalan pada balok. Perilaku lentur didiskusikan berdasarkan perilaku beban-lendutan, beban maksimum, beban-regangan baja dan beban-regangan beton. Tahapan penelitian yaitu pengujian lentur balok menggunakan sampel balok 150x200 mm dengan panjang 3300 mm sebanyak 6 buah yang terdiri atas balok kontrol, balok perbaikan grouting normal dan balok balok perbaikan grouting normal dengan perkuatan wiremesh masing-masing sebanyak 2 buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa balok dengan perbaikan grouting dan penambahan wiremesh mampu meningkatkan kapasitas balok yang telah mengalami spalling akibat korosi, akan tetapi tidak mampu melampaui kapasitas balok mula-mula. Dari mode kegagalan, balok yang diperkuat dengan perbaikan mortar grouting dan perkuatan wiremesh mengalami kegagalan lentur.