Perlindungan Hak Cipta Terhadap Karya Fotografi Yang Diadaptasi Menjadi Lukisan Tanpa Izin

MUHAMMAD AFIF FAIRURRASYID RISTYANTO (B011191188)
Perlindungan Hak Cipta Terhadap Karya Fotografi Yang Diadaptasi Menjadi Lukisan Tanpa Izin. Dibimbing oleh Padma D. Liman sebagai Pembimbing Utama dan Andi Suci Wahyuni sebagai Pembimbing Pendamping.
Penelitian ini bertujuan untuk meganalisis dan menguraikan perlindungan hak cipta atas lukisan karya adaptasi serta menganalisis dan menguraikan terdapat tidaknya pelanggaran hak cipta atas suatu karya fotografi berdasarkan UUHC.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Adapun bahan hukum primer yang digunakan dalam penelitian in terdiri dari, UUHC, Berne Convention, Universal Copyright Convention, dan peraturan terkait. Bahan hukum sekunder yaitu buku,dan jurnal. Permasalahan yang diteliti dianalisis dengan merujuk pada analisis isi sehingga memberikan preskripsi megenai hal-hal esensial dalam penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) Meskipun karya adaptasi juga diatur dalam Pasal 40 UUHC tetapi UUHC belum mengatur secara lengkap mengenai apa saja syarat dan pengaturan lebih lanjut mengenai karya adaptasi, bahwa untuk menentukan bahwa suatu karya dapat dianggap sebagai karya adaptasi pertama kali suatu karya cipta harus mengandung keaslian dan kedua, terdaftar secara sah menurut ketentuan Undang-undang Hak Cipta. Kata "sah" mengacu pada izin yang diberikan oleh pemilik hak cipta yang sebenarnya sehingga lukisan yang seharusnya merupakan hak cipta pelukis menjadi tidak dilindungi oleh hak cipta. 2)Terdapat pelanggaran hak cipta atas karya fotografi yang diadaptasi karena pelukis telah mengadaptasi karya fotografi tersebut tanpa izin dari fotografer atau bahkan menyebutkan nama dari fotografer tersebut dalam lukisannya sehingga telah terjadi pelanggaran hak moral dan hak ekonomi karena pelukis secara tidak langsung telah mengeksploitasi karya fotografer dan mendapatkan keuntungan ekonomi. Sanksi yang dapat dikenakan kepada pelukis ada dua, yaiu sanksi perdata berupa gugatan ganti rugi sebagaimana diatur dalam Pasal 96 UUHC serta sanksi pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 112 UUHC.