EFIKASI ADJUVANT EKSTRAK MENGKUDU (Morinda citrifolia) TERHADAP PERBAIKAN GEJALA KLINIS DAN NILAI IL–6 PADA PASIEN SKIZOFRENIA YANG MENDAPATKAN TERAPI RISPERIDON = Adjuvant Efficacy of Noni Extract (Morinda Citrifolia) on Improvement of Clinical Symptoms and IL-6 Values in Schizophrenia Patients Receiving Risperidone Therapy.

Skizofrenia merupakan gangguan mental berat dan bersifat kronis yang ditandai dengan serangkaian gejala termasuk delusi, halusinasi, ucapan atau perilaku yang tidak teratur, dan gangguan kemampuan kognitif dan afektif. Inflamasi dinyatakan sebagai salah satu mekanisme yang mendasari gejala klinis. Jalur antiinflamasi pada ekstrak mengkudu (morinda Citrifolia) memiliki anti-inflamasi flavonoid dikaitkan dengan penghambatan enzim. Cyclooxygenase (COX) adalah enzim yang berperan penting sebagai mediator inflamasi, efek anti inflamasi pada buah mengkudu dilihat dari kadar prostaglandin E2 dan nitrit oksida yang diproduksi oleh makrofag. Mengkudu mampu memberikan efek anti inflamasi dengan cara menghambat enzim COX 1 dan COX 2, prostaglandin E2, menurunkan produkti nitrit oksida.Peningkatan kadar penanda inflamasi khususnya IL-6 menunjukkan peran inflamasi dalam patogenesis gangguan psikotik. Penelitian yang melibatkan uji klinis masih sangat terbatas mengenai pemberian ekstrak mengkudu terhadap pasien skizofrenia.
Tujuan: Mengetahui efektivitas pemberian ekstrak mengkudu (morinda citrifolia) terhadap perbaikan gejala klinis dan kadar IL-6 pada pasien skizofrenia.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain Randomized clinical trial dengan pendekatan double-blind. Penelitian dilakukan pada 44 pasien skizofrenia yang dirawat di Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Provinsi Sulawesi Selatan. Pasien dikelompokkan menjadi 2 secara acak yaitu 22 pasien diberi risperidon 4-6 mg/hari dan terapi Adjuvant Ekstrak Mengkudu 1000 mg/hari selama 8 pekan (perlakuan) dan 22 pasien diberikan risperidon 4-6 mg/hari (kontrol). Sebanyak 22 individu sehat digunakan untuk kontrol kadar IL-6. Dilakukan pengukuran kadar IL-6 serum sebelum terapi(baseline) dan pekan ke-8. Dilakukan pengukuran gejala klinis PANSS sebelum terapi(baseline), pekan ke-4 dan ke-8 pasca terapi. Data dianalisis dengan uji Chi-Square, uji T Tidak Berpasangan, uji T Berpasangan dan Uji Spearman.
Hasil: Terdapat perubahan gejala klinis yang signifikan pada pasien skizofrenia yang mendapatkan terapi risperidone dan adjuvant ekstrak mengkudu maupun yang hanya mendapatkan risperidon baik pada pekan ke-4 maupun pekan ke-8 terapi, namun perubahan lebih banyak pada pasien skizofrenia yang mendapatkan terapi risperidon dan adjuvant ekstrak mengkudu. Terdapat penurunan kadar IL-6 serum kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol setelah minggu ke-8 terapi, Terdapat korelasi yang bermakna secara statistik antara gejala klinis dengan kadar IL-6 terlihat adanya penurunan nilai PANSS total di ikuti dengan penurunan kadar IL-6 serum pada kedua kelompok.
Kesimpulan: Terapi adjuvant ekstrak mengkudu secara oral selama 8 pekan mampu memperbaiki gejala klinis yang lebih baik dibandingkan dengan hanya terapi risperidon,dan terdapat perbedaan yang signifikan dalam penurunan IL-6 serum antar kelompok .

Keywords : Skizofrenia, Risperidon, Ekstrak Mengkudu, PANSS, IL-6